The Dark Side of Chicago [COMPLETED]

The Dark Side of Chicago | Chapter 91

    "Dad, boleh aku masuk?" Ucap Althea dari pintu ruang kerja Ayahnya.

    Anthony, yang awalnya sedang melihat surat dari rumah sakit tempat ia berobat pun dengan cepat menyimpannya. Pria itu lalu tersenyum kepada putrinya. "Aku belum memberimu izin tetapi kau sudah berada di depanku saat ini, Al. Ada apa putri Daddy yang sebentar lagi akan  menjadi Mommy?"

    Althea tersipu di tempatnya, wanita itu lalu mendudukan dirinya di kursi depan meja kerja Ayahnya. "Bagaimana kondisimu?"

    "Much better, Aleena. Kondisiku membaik semenjak kau disini." Jawab Anthony setengah berbohong.

    "Kau yakin?" tanya Althea curiga.

    Sementara Anthony terkekeh di tempatnya "Aku sangat yakin, Leen. Dan kau sendiri bagaimana? Bagaimana kabarmu dan calon cucuku selama aku berobat di California?"

    "Kami baik, Grandy." Jawab Althea dengan menggunakan nada yang wanita itu buat - buat.

    Anthony terkekeh mendengar itu. Tidak lama, senyuman di bibir pria itu pun tercipta, ketika pria itu menyadari bahwa putrinya ini benar - benar menjadi alasan terkuat dirinya bertahan hidup. "Aleen."

    "Ya, Dad?"

    "Bagaimana hubunganmu dengan Alexander?" Tanya Anthony yang langsung membuat putrinya itu terdiam.

    Tidak lama terdengar helaan napas berat dari wanita itu. "Entahlah, Dad. Aku sendiri sebenarnya sudah memaafkan pria itu. Tetapi untuk selalu berada di dekatnya? Aku tidak tau"

    "Kau mencintainya, Aleena?"

    Althea terdiam di tempatnya. Wanita itu lalu menggidikan bahunya. "Menurutmu bagaimana?"

    "Bagaimana apanya, Al?" Tanya Anthony bingung.

    "Menurutmu, apakah aku mencintai Alex?" Balas Althea, membalik bertanya.

    Anthony terkekeh di tempatnya, "Daddy tidak tau, Sayang. Yang memiliki perasaan adalahmu, Daddy tidak bisa mengetahuinya juga."

    "Tapi kalau Daddy boleh menyampaikan pendapat, maka jawabannya adalah, Ya. Kau masih mencintai Alexander, Althea."

    "Bagaimana Daddy bisa tau?"

    Anthony menggidikan bahunya. "Aku tidak bisa menjabarkannya Aleena, tetapi dari cara kalian menatap satu sama lain, Daddy sudah tau bahwa kalian sangatlah saling mencintai."

    Althea lalu menatap Ayahnya ragu. "Daddy"

    "Ya, Aleena?"

    "Hm... kalau aku kembali bersamanya, apa Daddy setuju?"

    Anthony tersenyum di tempatnya. Tidak lama, pria itu pun menganggukan kepalanya. "Ya, Aleena. Daddy sudah menyetujui apabila kau kembali bersama dengannya."

    "Kenapa Daddy segampang itu menjawabnya? Apa kau tidak lupa, dengan apa yang sudah pria itu lakukan kepadaku?" Tanya Althea bingung.

    "Aleena, kalau kau pikir aku main sembarangan saja menyetujui kalian, maka kau salah. Daddy sudah memberikan pelajaran kepada Alex, sebelum pria itu menginjakan kakinya di tempat ini."

    Althea membulatkan bibirnya. "I knew it! Aku tau bahwa memar - memar di tubuh Alex memanglah karyamu, Dad."

    Anthony memincingkan matanya menatap putrinya. "Bagaimana kau mengetahuinya, Aleena?"

    "Aku mendengarnya dari salah satu Nancy, saat wanita itu sedang berbicara dengan Nancy yang lainnya." Jawab Althea cepat.

    Anthony menaikan satu alisnya. "Bukan itu yang aku tanyakan, Sweetheart."