Last Ballerina❄ She Is Mine

9.2K 1.1K 182
                                    

 Update...




Update...





Update...





Ready??





Happy Reading

------------------

 Gedoran pintu yang tidak henti-hentinya membuat Katrina yang baru saja keluar dari kamar mandi berteriak kesal, ia menyambar bath robe nya dan berjalan keluar kamar, sesampainya diruang tamu ia mendengar gedoran itu berulang tanpa henti, Katrina memutar kedua bola matanya dan berdoa tetangganya sedang tidak ada di rumah.

"Aku datang, demi Tuhan siapa yang meninggal?" Seru Katrina lalu membuka kunci pintu dan membukanya.

"Nina?" Seru Katrina saat melihat kembarannya yang masih memakai pakaian kantor berada di depan pintu apartemennya,.

"Ada apa?" Tanya Katrina tapi Nina tidak menjawab, ia hanya mendorong pintu agar terbuka lebar dan bergegas masuk.

"Kau tahu dia datang bukan?" Tanya Nina sambil berbalik menatap Katrina yang mengerutkan kening.

"Siapa yang kau bicarakan?" Tanya Katrina tak mengerti.

"Alexander Penwood." Sahut Nina geram lalu berjalan menuju dapur Katrina dan membuka kulkas, sementara Katrina mengumpat dalam hati.

"Kau bertemu dengannya?" Tanya Katrina, Nina mendesis sambil menyambar jus jeruk yang ada di dalam kulkas dan langsung menegak dari kartonnya.

"Kenapa kau tidak mengatakan padaku Alexander berada disini?" Nina balik bertanya membuat Katrina mendengus.

"Hello, aku mencoba mengatakan padamu siang tadi tapi kau sibuk dengan pekerjaanmu dan Savina." Sungut Katrina membuat Nina terdiam.

"Dimana kalian bertemu?" Tanya Katrina setelah melihat Nina menarik napas berusaha menenangkan diri.

"Di toko mainan." Sahut Nina, Katrina yang tengah mengeringkan rambutnya langsung berhenti.

"Jangan katakan bahwa Al juga bertemu dengan Savina." Sahut Katrina, Nina mendengus  kasar.

"Jika maksudmu Savina tengah main petak umpet denganku dan menabrak Al yang juga berada disitu dan Savina memanggilku mommy tepat dihadapan Al, ok aku tidak akan katakan." Sahut Nina lalu memijat kepalanya yang sakit sementara Katrina membuka mulutnya untuk berbicara tapi tidak ada satupun suaranya yang keluar.

"Karenina Zharakova, berhenti disitu." Nina masih bisa mengingat jelas saat Al berteriak kencang untuk menghentikan dirinya dan bodohnya ia menuruti suara itu, Nina tidak berbalik tapi ia bisa merasakan Al mendekati dirinya, Nina juga tidak mendongak saat ia merasakan Al berdiri tepat dihadapannya.

"Katakan padaku, apakah itu putriku?" Nina baru mendongak saat Al mengatakan hal itu, melihat pria yang pernah masuk kedalam hidupnya, yang membuat dirinya selalu ingat padanya ketika ia memandang Savina tengah tertawa.

Last Ballerina✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang