Last Ballerina ❄ First Meet

7.1K 907 28
                                    

Update.....


Update....




Update...




Ready???



Happy Reading

❄❄❄❄❄❄❄❄❄

Karenina memandang Menara Eifel yang terlihat dikejauhan dari hotelnya tempat ia menginap selama di Paris. Ini pertama kalinya ia kembali ke kota ini semenjak ia memutuskan untuk vakum dari dunia balet. Ini awal ia kembali memakai sepatunya lagi. Kematian kedua orangtuanya merubah semua rencana Karenina untuk menekuni tari balet.

Ia begitu sibuk dengan transisi pengambil alihan perusahan ayahnya dan semua yang peninggalan orangtuanya di Rusia. Ia tidak sedikitpun memikirkan tari kembali saat ia membongkar lemari ibunya dan menemukan sepatu balet yang pertama kali ibunya berikan padanya masih tersimpan rapi. Nina pikir sepatu bahkan sudah tidak ada lagi, ia melihat kotak besi yang berisi semua barang-barangnya.

Foto pertama kali ia menari, jepit rambut pertamanya, flower band pertamanya, pita pertamanya semua benda yang ia pakai pertama kali saat mulai menari ibunya simpan dengan rapi.

"Ibumu tidak ingin kau berhenti menari." Farah mengatakan itu pada Nina saat ia menceritakan penemuannya pada sahabatnya. Nina terdiam sambil memainkan jepit rambutnya.

"Aku mengatakan ini bukan karena aku manajermu, aku mengatakan ini sebagai temanmu. Ibumu sama tahunya dengan diriku bahwa hasratmu hanya menari, duniamu di teater memakai sepatu balet dan menari melakukan pirroute daripada duduk dibalik meja menandatangani dokumen yang bahkan kau tidak tahu apa isinya." Sahut Farah.

Dan itu menjadi titik balik dirinya untuk kembali memakai sepatunya setelah dua tahun kepergian orangtuanya dan disinilah ia berada lagi, tempat yang sama ia memulai debut tarinya.

Paris!!!

"Kau siap ? kita harus ke teater sebentar lagi." Sahut Farah memecah lamunan Nina yang langsung berbalik.

"Sudah dua tahun aku meninggalkan dunia ini, apa aku bisa?" Tanya Nina membuat Farah tertawa.

"Mana Ninaku yang kuat?" Tanya Farah lalu mendekat kearah Nina.

"Tiket terjual habis, itu menandakan orang-orang masih menunggu untuk melihatmu menari." sahut Farah memberi semangat.

"Ayolah." Sahut Farah lalu menarik Nina agar bersiap-siap.

Saat mereka keluar dari hotel, serbuan kamera paparazi menghampiri wajah Nina ditambah dengan serbuan pertanyaan untuknya hingga petugas keamanan perlu mengawal Nina dan membuka jalan baginya.

"Konferensi pers akan dilakukan dua jam lagi jika kalian ingin mengajukan pertanyaan." Sahut Farah berseru untuk mengalahkan suara para pemburu berita terlebih berita gosip. Sementara Nina menutup mulutnya rapat-rapat dan bergegas masuk kedalam mobil yang pintunya telah terbuka.

Dengan kembali dirinya ke panggung teater memang membuat gempar, terlebih lagi berita putus dirinya dengan Luca dan juga berita kematian orangtuanya. Nina tahu orang-orang ingin melihatnya kerana itu.

Beberapa jam kemudian ketegangan Nina meningkat, ia sudah mengenakan gaunmya, wajahnya telah tertutup makeup sesuai perannya malam ini,

"Kau siap?" Tanya Farah sambil memandang Nina dari pintu ruang Nina yang terbuka, Nina bisa mendengar suara gemuruh penonton yang memenuhi teater malam ini.

"Mau tidak mau aku harus siap bukan." Sahut Nina sambil menarik napas panjang menenangkan diri.

"Nina, giliranmu dimulai lima menit lagi." Seorang kru datang mengingatkannya, Nina mencengkram tanganya dan beranjak keluar dari ruangannya diikuti oleh Farah yang terus menenangkan dirinya.

Last Ballerina✅ (Completed)Where stories live. Discover now