Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"haruto, lo tau sesuatu kan?"
haruto membuang napas berat mendudukkan diri dengan seenaknya di sofa ruang tamu tersebut.
"tau apa lagi sih bawel, kayaknya gua serba tau dah emang"
wonyoung kesal dengan jawaban yang diberikan pemuda tersebut, bukannya membantu malah buat naik darah.
"gue capek to diikuti mulu sama makhluk begituan, pengen gue hidup normal kayak orang-orang" curhatnya ikut mendudukkan diri di depan haruto.
"tandanya lu spesial beda dari yang lain, lagian selama mereka gak jahatin lu kan oke oke aja" haruto berucap santai.
"gak jahatin apanya, lo tau sendiri gue udah beberapa kali hampir dijemput ajal"
pria itu terkekeh meihat raut cemberut wonyoung.
"kalo lu mau tau asal-usulnya, tanyain sama keluarga lu sendiri. buat ginian gua gabisa bantu"
'tanya bunda aja kali ya'
wonyoung berdesis menyadari hal lain yang ingin ia tanyakan. "tapi kok lo bisa tau soal kakek-kakek didepan?"
haruto diam cukup lama sebelum akhirnya membuka suara.
"entah, gua nebak-nebak doang" sontak wonyoung langsung melemparkan bantal sofa ke wajah haruto, alisnya menukik terlihat sangat kesal.
"gue serius rutoo"
"ya gua juga serius wonyoungg"
suasana mendadak hening, haruto sibuk dengan ponselnya sedangkan wonyoung sibuk melirik kearah jendela yang tirainya terbuka sedikit.
'bunda kapan pulangnya' batin wonyoung gelisah sendiri.
haruto bangkit membuat wonyoung mau tidak mau ikut menoleh. "apa?" tanyanya ketus.
haruto mengangkat bahu tidak menjawab malah membawa kakinya ke dapur, wonyoung bergidik masih agak parno di tinggal sendirian.
"to, ikut anjir main tinggal aja" katanya sedikit berlari menyusul langkah haruto.
"buatin apa kek gua laper nih, berasa tamu yang gak diharapin aja" oceh haruto sambil membuka kulkas di depannya.
"kan emang gak diundang, lagian rumah lo deket malih jangan banyak gaya"
"eh to sekarang dia lagi ngapain?" tanya wonyoung secara tiba-tiba mengalihkan pembicaraan, haruto mengerutkan kening namun beberapa detik kemudian mengangguk paham.
"duduk di sebelah lu, kakeknya udah pergi" mendengar jawaban haruto wonyoung kembali dibuat merinding lantas mengusap-ngusap bahunya.
"cenayang lu, tau dari mana kakek-kakek yang tadi udah gak ada"
"insting ghost catcher kayak gua mah gausah diraguin lagi kali" ujar haruto menyombongkan diri.
"tapi dia bukan hantu ruto" protes wonyoung, jelas-jelas dia bisa melihat kakek tua bungkuk tadi artinya dia masih manusia 'kan?
"dia hantu, elu nya aja yang gatau"
HAH???
ORENJIBIL
halo. yaampun hampir setahun gak update haha, guys aku mau minta maaf sebesar-besarnya karena tiba-tiba ngilang huhu. aku mulai jarang mood nulis beberapa waktu belakangan belum lagi book ini rasanya makin membosankan, sebenernya aku udah gamau on lagi disini tapi aku ngerasa bersalah tiap liat ada aja yg komenin cerita ini minta update, aku gak ngecek tapi emailnya masuk terus :((
jadi yaudah lah ini aku udah berusaha yang terbaik buat update, kedepannya doain aja mood nulisku bagus biar bisa cepet namatin buku ini, gemes pengen revisi. hiks. btw makasih banyak buat yang masih setia baca cerita gajelas ini, ily all <33
