18: fajar

1.5K 377 11
                                    

tidak terasa perjalanan panjang menuju bogor sudah dilalui, rasanya penat sekali hari juga semakin larut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tidak terasa perjalanan panjang menuju bogor sudah dilalui, rasanya penat sekali hari juga semakin larut.

setelah diarahkan oleh pembina, murid-murid dengan cepat mulai membangun tenda karena sudah tidak sabar untuk berbaring dan memejamkan mata.

sayang sekali wonyoung tidak satu tenda dengan teman-temannya, malah satu tenda dengan orang lain dari kelas bahasa dan dua lagi dari kelas ipa.

salah satu gadis menghapiri wonyoung yang sedang berusaha memasukkan tas-nya kedalam tenda.

"hai. gue may anak bahasa," sapanya terlihat sekali gadis itu sedang bersemangat, namun mau bagaimanapun wonyoung hanya ingin tidur. pikirannya bahkan tidak fokus saat ini, sehingga yang bisa dilakukan hanya tersenyum canggung.

....

pagi-pagi sekali haruto sudah terbangun, alasannya tidak bisa tidur karena teman satu tendanya sangat ribut berbicara.

setelah beres mencuci muka haruto mengambil gelas tidak lupa juga membuat teh hangat untuk mengawali paginya, pria itu melangkahkan kaki agak jauh dari zona camping, niatnya mau sekalian lihat matahari terbit.

hawa dingin pagi menusuk kulitnya membuat haruto dengan cekatan merapalkan jaket yang sedang ia kenakan, pria itu melirik jam di pergelangan tangannya. masih pukul 04:58.

rasanya aneh, hanya suara dari burung-burung yang terdengar di telinganya. tidak ada bau apapun yang melintas di penciumannya seperti biasa. hingga tiba-tiba matanya menangkap sebuah siluet yang tidak asing, namun hanya sekejap. haruto mengusap matanya berkali-kali mungkin dia hanya salah lihat.

entah kenapa sekujur tubuhnya jadi merinding, tetapi haruto berusaha tidak perduli dan bertekad ingin melihat matahari terbit. bisa dibilang ini kali pertamanya haruto mau ikut acara yang seperti ini, biasanya dia akan sangat menolak.

bahunya ditepuk, haruto segera membalikkan kepalanya.

"nunggu fajar?"

haruto mengangguk, sudah membiasakan diri dengan kehadiran gadis yang tiba-tiba ini. siapa lagi kalau bukan wonyoung.

"sama dong gue juga," katanya mendudukkan diri tepat disebelah haruto. wonyoung mengusap-usap kedua tangannya berharap udara dingin cepat berlalu.

gadis itu menatap jauh ke depan.



"semesta emang indah, tapi sayang manusia bisa-nya bungkam tanpa sadar mereka udah ngerusak keindahan itu."

haruto diam, memperhatikan gadis itu dari samping. kata-kata yang terucap membuatnya merasa hangat entah mengapa, jantungnya berpacu tidak seperti biasanya.

"puitis lu," commentnya. kini giliran wonyoung melirik pria itu sinis.

"bukan puitis, cuman ngasih tau"

setelahnya tidak ada lagi percakapan, kedua insan itu sibuk menikmati suasana pagi sembari menunggu terbitnya sang fajar.

ORENJIBIL

ghost catcher, wonruto.Where stories live. Discover now