Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
pulang sekolah bukannya balik ke rumah, malah terus ke rental ps. kerjaan siapa lagi kalau bukan haruto dan sahabat baiknya, jeongwoo.
tidak biasanya juga haruto seperti ini, jeongwoo tebak sih suasana hatinya sedang tidak baik sekarang. bisa dilihat dari tingkahnya yang tidak berbicara sedikitpun.
karena sudah cukup lama menghabiskan waktu di rental ps tersebut, haruto akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah.
"woo, kuy balik" jeongwoo hanya bisa nurut. di persimpangan jalan mereka berpisah, karena arah rumah berbeda.
haruto memberhentikan motor ninja-nya di minimarket depan komplek, untungnya dia ingat mamahnya menitipkan sesuatu.
tapi begitu melihat gadis yang tidak disukainya berada dihadapannya, membuat pria itu sedikit mengurungkan niatnya.
"haruto," sapa gadis tersebut, yang mana adalah wonyoung. iya haruto sudah memutuskan untuk tidak menyukai gadis itu sedikitpun.
sudah disapa, haruto malah cuek bebek melanjutkan langkahnya kedalam minimarket. wonyoung sedikit kebingungan namun ia juga tidak terlalu memusingkan.
dengan kecepatan penuh, haruto buru-buru mengambil pesanan mamahnya kemudian pergi ke kasir untuk membayar. tapi di kasir malah ada wonyoung yang sedang bergurau dengan penjaga kasir.
untungnya kasir itu perempuan.
"loh kakak juga tau?"
penjaga kasir itu tertawa lalu berujar, "tau dong kakak juga pernah muda, hahaha."
entah mengapa ada perasaan aneh di sekujur tubuh pria itu, kala melihat gadis di depan sana tertawa dengan lepasnya.
setelah dirasa gadis itu berlalu dari kasir, haruto akhirnya bisa sedikit bernafas lega. kali ini sedikit santai, sambil menunggu barang di scan matanya melirik kesana-kemari.
membuat penjaga kasir itu gemas, dan tak kuasa bertanya.
"kenal sama perempuan tadi?" tanyanya, membuat haruto sedikit kelabakan.
"e—enggak saya nggak kenal"
penjaga kasir tersebut hanya tersenyum manis, "kasihan dia, ayahnya meninggal waktu dia masih dalam kandungan. padahal dia anak yang ceria."
haruto hanya mendengarkan, tidak berani mengomentari apapun. setelah selesai membayar belanjaan, pria jepang itu beranjak pergi darisana.
