24: kakek tua di depan rumah

1.9K 385 51
                                    

"gua bisa liat hantu"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"gua bisa liat hantu"

"HAH"

haruto mengelus rambutnya ke belakang, angin semilir-semilir membuat dirinya merasa sejuk.

pria itu ada di atap, dengan seorang gadis.

"serius lo?" tanya si cewek nggak percaya.

haruto cuman ngangguk, "tugas lu sekarang bantu gua. may"

cewek itu, atau sebut saja may menggelengkan kepalanya malas.

"nggak lah kata gue juga apa, lo sama cewek se-tenda gue waktu camping itu ditakdirin buat sama-sama"

"lo yang nolong dan dia yang lo tolong, siklus men. kalian jodoh," jelas may tersenyum bangga sementara haruto memalingkan wajahnya tidak setuju.

"ngaco lu, kebanyakan baca wattpad"

may itu sepupu haruto, banyak yang salah paham kalau mereka berdua dekat bahkan nggak sedikit yang nganggap mereka udah pacaran.

"sekarang ada bapak-bapak lagi ngeliatin kita nggak sih?" tanya gadis itu mengusap-usap lengannya yang terbalut almamater sekolah.

haruto diam.


"ada, di depan lu"


....


"won kunci rumah yang rapet, bunda ada acara di toko"

wonyoung yang tadinya serius melihat  acara tv di depannya kini mendengus sebal menatap sang bunda.

"nggak bilang dari tadi, kalau bunda bilang sore tadi aku udah ngungsi di rumah jihan"

sang bunda hanya tersenyum, "sebentar doang kok gausah takut."

setelah berpesan, wanita berumur hampir kepala empat itu menghilang dibalik pintu rumah.

tidak mau ambil pusing wonyoung memilih lanjut menonton acara tv kesayangannya.

lama-lama suasanya terasa sunyi, bahkan suara detakan jam menjadi sangat mencekam.

tiba-tiba ponselnya berdering.

nomor tidak dikenal
|jngn keluar rumah
|ada kakek" di dpn

wonyoung mengurutkan dahi, kakek-kakek siapa. bagaimana orang itu tau?

gadis itu pikir nomor tidak dikenal tersebut hanya iseng, makanya dia berinisiatif mengintip lewat jendela depan.

saat itu jantungnya serasa ingin copot dari tempatnya. memang benar ada kakek-kakek, sebelumnya wonyoung tidak pernah melihat ada kakek-kakek tua bungkuk berdiri di depan rumah orang malam-malam begini.

sudah hampir satu jam sejak bunda pamit pergi karena ada acara di toko, jam juga sudah menunjukkan pukul delapan lewat lima belas menit.

rasa kantuk tanpa diundang mulai menguasai dirinya, wonyoung ingin tidur. namun si kakek itu belum pergi juga dari depan pagar rumahnya.

wonyoung takut semisal kakek itu nekat memanjat pagar besi tersebut.

ponselnya kembali berdering dengan chat dari orang yang sama.

nomor tidak dikenal
|bukain pintu blkng
|gw haruto

melihat nama haruto tertera di layar ponselnya wonyoung dengan segera menghela napas lega.

'cklek

"nyusahin lu," cibir haruto begitu wonyoung membukakan pintu.

"loh orang gue nggak nyuruh lo kesini juga"

pria itu memutar bola matanya dengan malas, "yaudah gua balik—

"tunggu!"

diam-diam haruto tersenyum penuh kemenangan, sedangkan wonyoung kini hanya bisa menyalahkan mulutnya.

"berhubung lo udah repot-repot dateng ke rumah gue, ada pertanyaan yang mau gue ajuin"

haruto melangkahkan kakinya ke ruang tengah lalu mendudukkan dirinya di salah satu sofa.

"nanya apa lagi, bawel"

bisa dibilang haruto itu sungguh sangat menyebalkan bagi wonyoung, ditambah pria itu punya wajah dingin namun songong yang selalu dia perlihatkan tiap kali berbicara.

"itu kakeknya siapa sih, kok dia nggak ma—

"stt— dia mau lihat cucunya"

WHAT.

ORENJIBIL

ghost catcher, wonruto.Where stories live. Discover now