Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
minggu pagi begini sudah sepatutnya untuk melanjutkan tidur sampai siang hari, tapi tidak dengan haruto.
banyak kegiatan yang bisa pemuda jepang itu lakukan di hari minggu ini, seperti olahraga pagi.
rasanya hal ini cukup asing, bertemu orang-orang baru di komplek perumahan barunya juga. untungnya orang disini lumayan ramah.
haruto bersandar di dekat pohon, setelah penat berlari. sembari meminum air putih yang ia bawah dari rumah tadi, suara gosip dari mulut ibu-ibu yang sedang berbelanja sayuran juga masuk begitu saja ke dalam telinganya.
"eh bu na, tau nggak pak bobby penjual bakso di komplek sebelah. saya denger dia ada manggil semacam jin-jin begitu"
sementara itu, ibu-ibu yang lain beramai-ramai ikut mengomentari, "he'eh jeng aku lihat di fesbuk katanya juga gitu, melihara tuyul lebih tepatnya."
sedang asik mendengarkan gosip, tiba-tiba saja bau yang familiar melintas di indra penciumannya.
haruto selalu bisa mencium bau makhluk halus, namun gagal untuk melihatnya.
"hai haruto"
'pantesan' batin haruto.
"ngapain lu disini?" haruto menatap sinis gadis dihadapannya itu, wonyoung hobi sekali mengikutinya.
"loh emangnya gak boleh? gue mau beli sayur nih, tadi abangnya udah lewat makanya gue nyusul kesini"
diam-diam pria itu mengangkat sedikit bibir bagian kanannya.
"lu bisa, beli sayur sendiri?" walaupun bau itu mengganggu, tapi haruto berusaha biasa saja.
"bisa dong, gue kan anak satu-satunya bunda. jadi harus bisa diandelin, hehe." wonyoung mendudukkan dirinya disebelah haruto, untungnya pria itu tidak banyak protes.
"kalo lo, habis lari pagi ya?" tebakan wonyoung dibalas anggukan dari haruto, pria itu menatap lurus kedepan.
"haruto, lo beneran gak bisa bantu gue. ya?"
sejenak haruto menghela napasnya, "gak bisa wonyoung."
wonyoung menatap haruto, meminta penjelasan pada pria itu, "kenapa?"
