Part 10

933 126 276
                                    

°°Hargai selagi ada sebelum kepergian yang menjelaskan arti kehilangan°°

-REYMON-

•Happy Reading•

Dilapangan basket Valeria High School Rey dkk sedang bermain basket sekalian latihan untuk pertandingan 1 bulan yang akan mendatang. Banyak para siswa/i yang menonton ditribun sekitar lapangan. Sungguh nikmat ciptaan tuhan.

Sorakan kaum hawa diacuhkan Rey seperti biasa ia tetap fokus pada bola basket yang ia dribble, tapi itulah yang menjadi daya tarik tersendiri dari seorang Reymon.

Sikap acuh membuatnya terlihat lebih cool serta keringan yang bercucuran membuat siswi yang berada ditribun menjerit-jerit ditambah saat Rey merapikan rambutnya dengan jari.

Berbeda dengan Aidan, sekarang ia sedang memamerkan ketampanannya yang katanya overdosis tingkat++++. Dengan santainya Aidan membuka seragam dan memperlihatkan kaos putihnya yang terpampang abs miliknya.

Sedangkan Vano, pria itu sibuk berbincang-bincang pada Widya, adik kelas kurang belaian. Wajarkan saja Vano diam-diam memang seorang playboy cap kapak yang tiada banding.

Lalu Aksel? Pria itu sedang bersantai dibawah pohon pinggir lapangan basket. Angin siang ini cukup kencang menerpa wajar aksel, membuat kadar ketampanannya bertambah berkali-kali lipat.

"Kantin skuy haus nih gw" Ucap Aidan sudah cukup latihan siang ini ditambah matahari terik, untung saja angin sedang mendukung.

"Gw sih ayo aja, kagak tau noh Rey. Heran gw masih aja tu anak tahan latihan dibawah terik matahari gitu" Balas Aksel terheran-heran melihat sang suku masih tahan ditengah lapangan mendribbling bola.

"WOY KUNYUK IKUT KAGAK LO KE KANTIN ?" Teriak Vano ia sudah bersiap otw kantin begitu pula dengan Aksel dan Aidan.

"Ikut njir gw juga harus nih" Sahut Rey berjalan menuju pinggir lapangan dengan bola yang dipegangnya.

Tak hanya ditribun yang ramai ternyata kantin pun tak kalah ramai. Namun Rey dkk tidak perlu khawatir untuk tidak kebagian tempat duduk, karna tempat pojok kantin sudah ciri khas Rey dkk maupun anak dragon lainnya disana.

"Beuhh rame banget ni kantin tumben" Ucap Aksel dengan wajah datarnya membuat semua orang yang ada dimeja tersebut mendengus kesal.

"Emang lo aja yang gak sadar kalau ni kantin rame tiap hari"

"Kalo sepi dikuburan sono" Aksel yang mendengar pun hanya mendengus kesal.

"Udahlah kagak penting. Mending nyeritain Rey" Jawab Aidan menaik turunkan alisnya dibalas pelototan dari sang empu.

"Hah apaan nih? Gw ketinggalan berita" Sahut Vano mendesak seperti perempuan saja.

"Banci" Ucap Aksel.

"Eh diem ya kutu badak"

"Jangan kaget lo pada, jadi si bos bentar lagi mau tunangan nih. Tapi diem, lo pada gak usah toa" Mendengar penuturan Aidan, Rey yang berada disampingnya pun tersedak bisa-bisanya sepupu laknat ini membocorkan nya.

"HAH! SERIUS? REY MAU TUNANGAN" Teriak Aksel kaget sampai ia tidak mengkondisikan suaranya.

"Toa anjir, sekarang kita jadi pusat perhatian gara-gara lo. Udah gw kate jangan kaget" Kesalnya saat melihat sejumlah penghuni kantin menatapnya bingung.

Aksel pun langsung melihat sekitarnya dan benar saja sekarang ia jadi pusat perhatian, tak berapa lama wajahnya kembali datar bak tembok seperti biasanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BELVA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang