16

34.6K 2.7K 38
                                    

Haii, salam bahagia dari aku😜

*
*
*

"Priiiiittttt." Suara peluit buatan Kenzi terdengar oleh kedua orang itu, artinya pertandingan telah berakhir.

"Yuhuuu, gue menang!" ucapnya girang.

Arga ce'es and Fiona ce'es menghampiri kedua manusia itu.

"Apaan, lo mainnya licik!" ketus Arga.

Sudah mereka duga, kedua manusia itu pasti akan berdebat. Membuat Arga ce'es dan Fiona ce'es menatap jengah keduannya.

"Eh kulkas! Mau licik ataupun ngga, tetep aja lo bakalan kalah!" sombong Fiona.

"Heh bocil! Seandainya lo nggak licik, pemenangnya itu gue bukan lo!" ucap Arga ngegas, tenang bos..

"Udah kalah juga, masih nggak terima aja." Cibir Fiona. "Satu lagi, gue bukan bocil."

"Kalo gitu, yaudah kita ulang aja pertandingannya!"

"Nggak ada ulang-ulangan!"

"Gak berani kan lo? Haha dasar mental krupuk!" ejek Arga tersenyum devil.

Fiona tertawa, "Gue nggak nyali krupuk ya! Ada juga lo yang bodoh, mau aja gue boongin,"

"Sesuai perjanjian, lo jadi babu gue selama sebulan."

Sedangkan teman-teman Arga dan Fiona hanya menatap kedua orang itu dengan seksama.

"Gak sudi, dan jangan harap!"

"Oh gitu." Fiona manggut-manggut.

"Kalau gitu, artinya lo pengecut!" tegas Fiona.

"Gue bukan pengecut!" dingin Arga.

"Oh, bukan ya, hm ya udah terima gue sebagai majikan lo!" ujar Fiona dengan angkuh.

"Udah lah Ga, ngalah aja." Kata Bagas jengah.

Perdebatan itu tidak luput dari penghuni Genandra, ada yang mencibir Fiona, dan ada yang mendukung Fiona.

"Heyy guys, yang katanya ketua geng ini, ternyata dia tidak jauh dari seorang pengecut!" teriak Fiona keseluruh lapangan dengan tatapan mengejek.

Sialan!

"Fi, gak usah gitu." Nasihat Acha.

"Bener kan Cha, yang gue bilang tadi? Dia itu pengecut!"

Arga mengepalkan kedua tangannya yang disamping celana abunya, Arga emosi guys..

"Tahan Ga, dia cewek." Kata Bagas pelan.

"Kenapa lo? Mau marah?" tantang Fiona. Sepertinya Fiona punya hobby baru, yaitu membuat Arga marah.

"Jaga ucapan lo!" Arga berucap tegas nan dingin serta tanpa ekspresi apapun.

"Baiklah, tuan Arga yang terhormat."

"Udah Fi, mending kita kekantin." Ajak Rina.

"Boleh tuh, laper juga perut gue gegara treak treak jadi wasit." Balas Kenzi.

"Yaudah, yuk kita pergi, " ujar Fiona. "By by babuku." Ucapnya sebelum beranjak pergi.

"Arrghhh."

"Sialan!" maki Arga meninju angin.

*
*
*

Bel istirahat telah berbunyi 5 menit yang lalu, Fiona ce'es melangkahkan kakinya menuju kantin, duduk dipojok meja yang sudah dikhususkan untuk Arga ce'es.

Arga {Complete}Where stories live. Discover now