BAB 4

2.5K 230 5
                                    

“Kamu masih memilih tinggal di apartemen ini, Yash.” kata Erren setelah mereka sudah tiba di depan apartemen Yashita. 

Yashita melepaskan seat belt dan mendengus. “Aku tidak akan tinggal di pintu apartemen mana pun yang kamu miliki, Erren. Apartemen aku cukup bagus kok.”

“Aku akan menjemput kamu untuk makan malam dengan pangeran Moulay Rachid,” kata Erren lagi karena ia tidak akan bisa menang jika berdebat soal apartemen Yashita dan keinginannya agar Yashita bisa pindah ke salah satu apartemen yang ia miliki. 

“Iya, Pak Erren.”

Erren tersenyum dan mengucapkan terima kasih karena Yashita mau menemaninya malam ini meskipun Yashita tidak bisa menganggap ini sebagai sebuah ajakan.

“Oh, aku tahu.”

Kening Erren berkerut ketika tiba-tiba Yashita mengatakannya.

“Aku tahu kenapa kamu sangat nyolot dan minta aku untuk ikut kamu malam ini.”

“Kenapa?” tanya Erren bingung.

“Karena kamu gak mau aku ketemu dengan Kevin, kan?”

“…”

“Erren, aku mencintai Kevin. Kamu gak bisa menghilangkan fakta itu dari aku.”

“Kenapa kamu tidak menikah saja dengan aku, Yashita? Kevin bukan orang yang bisa menjaga kamu.” sudah ribuan kali Erren mengatakan hal itu.

Yashita tersenyum. Ia tahu kalau Erren sangat mengkhawatirkannya.

“Karena kamu tidak mencintai aku dan aku juga tidak mencintai kamu. Dan juga, kamu masih belum bisa melupakan dia yang mengisi pikiran kamu selama enam tahun ini, Erren.”

÷÷÷

EVERLASTINGDonde viven las historias. Descúbrelo ahora