24. Minta Izin

253 35 139
                                    

Genna nggak tau saat itu udah sekitaran jam berapa. Dia tidur di kamar, tidur cukup awal.

Obat nyamuk menyala di sisi ranjang dan mengepul halus, sementara kelambu diturunkan, menutupi keseluruhan tempat tidur. Dengan kipas angin berbentuk persegi, yang berputar ringan diatas meja riasnya.

Nyenyak, dia bahkan juga sempat bermimpi tentang seorang anak kecil yang mengajaknya berkeliling ke sebuah kebun dan memetik beberapa apple untuk ditaruh kedalam keranjang. Tapi terbangun, sekiranya mungkin hampir menjelang tengah malam; ada seseorang yang masuk ke kamar, menguarkan wangi sabun mandi. Dia terdengar berjalan kearah lemari, dan mencari sesuatu. Hingga nggak berapa lama kemudian, kelambu disibak dan seseorang naik ke ranjang, sambil peluk pinggangnya manja, dan cium pipi Genna dengan cukup rusuhnya.

Hal yang...

Chu

Chu

Chu

Chu

Chu

Dilakukan dengan penuh kegemasan.

Sampai Genna...

"Aduh!" Dia mengeluh sengau, dan membuka matanya lebar.

Reflek menjambak rambut keriting panjang, yang saat itu berada tepat di hadapan. Dan bikin manusia tengil yang lagi ngejahilin dia, sontak tertawa dan mengaduh. Lantas berhenti melancarkan aksi ciumnya, dan berguling menyamping. Menghindar dari cubitan tangan Genna, yang sekarang mulai duduk sambil tamplak bisepnya keras, dan merengek.

"Ngagetin, ih! Kebiasaan!!"

Plak!

"Akh!! Selow, dong~!"

"Kamu, sih! Kaget, tauk!"

"Hahaha! Iya, iya, maaf~! Habis gemesin banget, sih. Minta dicium. Itu pipi makin hari makin gembul."

"Elang~!!!"

"Hahaha, iya~!!"

"Aku nggak gendut!!!"

"Iya, iya, nggak gendut. Cuma melar sedikit, kan yah~? Hahaha."

"Ih! Nyebelin!!!"

Plak!

"Akh! Aduh! Kok galak banget sih kamu?"

Elang mengelus bisepnya halus, lantas langsung bangkit duduk.

Masih dalam keadaan tertawa-tawa, sementara Genna mengerucut sebal dengan wajah kesalnya itu.

─Hal yang anehnya, justru bagi Elang malah melihatan manis sekali.

Apa lagi, saat dengan polosnya Genna mengucek mata, mencoba bertahan dari kantuk ketika dia juga ingat, bahwa selain dari rasa kantuknya itu─yang mendorongnya sangat ingin kembali tidur, dia juga punya sesuatu hal yang belum dia bicarakan dengan Elang, perihal tawaran casting yang tadi sempat Elang ceritakan lewat chatroom, dan dia yang... 'Ya udah, oke! Ayo bahas di rumah, dan kita pertimbangkan sama-sama!'

Jadi disini, ─uhm. Berusaha membuka mata dan fokus menatap Elang; tingkah lucu itu, pada akhirnya menggiring Elang untuk maju mendekat, mengecup ranum cherry Genna. Dan membuat Genna mendapatkan kesadaran penuhnya, dengan pipi bersemu merah dan mata membulat lucu. Hingga Elang hanya bisa tertawa pelan sambil gusak rambutnya gemas, terus mencolek hidungnya jahil, lantas lanjut menggoda Genna.

"Dapat cium dari orang ganteng langsung seger nih ye~?? Cie~"

"Ih, apaan sih~?!!"

Satu bantal melayang, dan Elang langsung menangkapnya sebelum itu kena muka.

TOO GOOD -ChaeKyulWhere stories live. Discover now