33. Orang Lama Yang Kembali

63 15 4
                                    

Genna ❤: Di Rs.Bina Husada ya Mas. Ini mbak nya lagi ditangani. Udah waktunya melahirkan

(Read, by Elang)

...

Iring-iringan Genna baru tiba di ruang bersalin ketika seorang dokter menghentikan Vanno, lantas menanyakan statusnya sebelum memberinya izin untuk ikut masuk.

"Anda suaminya?"

"S-saya..." Vanno mencuri pandang kearah Genna. Lidahnya kelu. Sejenak terbesit keinginan kotor menjawab dia suaminya agar dia diperbolehkan masuk. Tapi seperti sesuatu yang direncanakan, Saga datang bersama seorang gadis manis yang kelihatan mungil disebelahnya, lantas berseru di kejauhan selayaknya dia seorang hero.

"Perempuan itu ipar saya, Dok. Kakak saya datang sebentar lagi. Tolong ditangani, saya akan urus administrasinya." Damn. Rasanya Vanno hampir meloloskan sumpah serapah. 'Apa yang si tengik ini lakuin?' Innernya. Tapi seakan nggak terpengaruh, Saga justru mengintimidasi lewat pandangan yang terarah. 'Jangan-ceroboh.' dan grep, tangannya sudah merekat di kuasa Saga. "Ikut gue."

Rahang Vanno mengeras, dia mencoba memberontak. Namun hal itu seperti sebuah kemustahilan; sulit sekali mengalahkan orang sehat dengan keadaan fisik yang bugar.

"Ga–!"

Sang dokter melirik Dysa, "Saya tutup pintunya dulu."

"Eh..." Ditinggal pergi ketiganya, Dysa menatap bingung punggung Saga sebelum beralih ke ponsel Genna.

'Elang... Namanya sama sih kayak Kakaknya Saga. Tapi masa sekebetulan ini? Mbak-mbak tadi beneran iparnya? Terus alasan dia nemuin cowok tadi ke pasar tuh... ngapain?? Masa mereka... ngebuntutin iparnya? Terus cowok yang tadi itu siapa? Dia juga manggil si cewek pakai sebutan sayang, kan? Aneh banget! Sohibnya Saga selingkuh sama iparnya? Saga tau itu dan–dia malah pro ke mereka?' Gila, nggak mungkin kan?

...

Lampu sorot menyala terang di kejauhan, Audi8 Irene membuat Farest segera bangkit dan mendekat, lantas menyambut pertanyaan panik begitu Tiffany membuka visor: "Elang dimana? Genna dibawa kemana??"

Farest menghela napas, menggeleng berat. "Aku nggak tau Tan, Elang nggak angkat telepon. Nomor Genna juga sempat aktif tapi kayaknya... low bat. Malah nggak dihubungin sekarang. Mungkin dibawa ke rumah sakit terdekat? Mau coba check?"

Irene diam sebentar menimbang-ninbang. "Okay. Masuk! Kita berangkat sekarang."

"Hm!" Dan seirama dengannya, respon Farest nggak kalah cepat dengan langsung duduk ke sisi supir sambil memberi petunjuk jalan. "Bina Husada, Pak. Masuk jalan protokol di sebelah selatan, ya."

"Baik, Mas."

...

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
TOO GOOD -ChaeKyulحيث تعيش القصص. اكتشف الآن