02. Awal Rasa

566 95 42
                                    



Dibilang kurang ajar sebenernya enggak, karena Elang sendiri bener takut untuk PDKT Genna dengan cara kebanyakan yang selama ini dia andalkan untuk gaet cewek-cewek.



;

'Genna tuh susah! Banyak skinship aja mukanya lempeng, sikapnya santai!' –Kayak ga pernah ada baper sama Elang.


—Gandengan, rangkulan. Cium pipi, kadang; kalau Elang berani iseng. Dan selebihnya, Elang sering banget datang ke rumah untuk alasan-alasan konyol kayak; "Ge... butuh semangat." Terus ya udah, tidur dipaha Genna. —Minta puk-puk manja di kepala, dan nyampah abis; ninggalin banyak bungkus chiki sama susu kotak stroberi di keranjang sampah Genna. —Sampai kadang rasanya Genna sering gondok, karena Elang yang nyampah dan dia yang harus buang sampahnya besok; dalam keadaan sampah dirumahnya yang penuh dan banyak sekali.


"Hufft..."



;

"Pulang, sana!" Colek pelan pipi cowok dipahanya, yang masih sibuk ngemil dengan mata menatap TV. –Genna mendengus, dan rambut Elang sukses kena tarik karena dia ga mau respon sama sekali. "Pulang, Elang~!" Tandasnya, melihat waktu. "—Udah jam sepuluh, tuh! Mau tidur! Lagian kamu katanya ada banyak tugas~?" Genna jelas takut; ini kebiasaan banget buat Elang karena kaseringan lupa waktu dan batasan jam malam. Padahal... Untuk itu sebenernya Genna udah tegas; 'Lewat sepuluh, pulang!'


Tapi preman ya gimana? –Omongan dosen aja jarang dicerna apa lagi Genna. Otomatis yah... bebal pula, dia.


Klak! –Susu yang habis dilempar untuk kali keempat, ke tempat sampah.

Dan berakhir tatap Genna lurus, maka keduanya saling pandang.


"Apa?" Genna tanya sensi. Lalu disini, Elang iseng kulum senyum dengan tangan milik Genna yang ia genggam dan di tahan, disebelah pipi.


"Kamu ngusir mulu takut apa, sih~? Kena grebek? Yaelah, Genna~ santai. –Kena grebek tinggal kawin, oke?" Plak! "Aakkh?!" Elang elus pipi setelah dia kena tabok.


"Omonganmu tuh dijaga." Ekspresi Genna, jelas cemberut, "Emangnya ga malu, nikahin cewek bekas orang? Ga lucu, Elang! Kalau didengar malaikat, kamu—"

"Asal cantik sama pinter sih, gapapa, yah~"


"Mm?"


Elang kasih Genna selengkung gula dari senyum manisnya; "Pekerja keras juga, deh! Tambahin!"


Sedikit rubatosis dengan debaran mendadaknya, Genna buang muka dan sontak geleng kepala.


"Elang—"


"Lagian kalau kamu sama aku aja kayak gini, gimana bisa nanti dapet suami? Eh? –Minderan..."


Pout Genna nambah panjang, setelah dia kena sindir.


TOO GOOD -ChaeKyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang