29. Sebuah Permohonan

163 29 34
                                    

Playlist: Witt Lowry - Into Your Arm

Dari awal terbiasa sebagai teman, jadi saat menikah pun, cuma ada skinship tipis-tipis yang terjadi diantara keduanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dari awal terbiasa sebagai teman, jadi saat menikah pun, cuma ada skinship tipis-tipis yang terjadi diantara keduanya.

Gandeng tangan, peluk gemas, cium pipi atau bahkan cium bibir; yang durasi nggak pernah lama, dan didalam situasi yang selalu campur dengan rasa malu-malu.

Tapi malam itu, Elang nggak bisa kontrol perasaannya untuk pedulikan hal-hal yang sama, ketika dia menatap Genna.

Ada rasa rindu yang membuncah di dada; melihat Genna dihadapan, seperti ada pesona lain yang membuatnya cukup tergoda.

Tergoda untuk sentuh, dan mengklaim lebih jauh dari pada sebelumnya.

"Elang─"

"Sssh... Sebentar."

Chu.

Kret!

Genna mendongak, memberikan akses lehernya. Sementara kedua tangannya tak berhenti meremas pundak tegap Elang sebagai bentuk pelampiasan.

'Ini gawat!' Dia sadar hal itu dan memejamkan matanya.

Banyak peluh yang bercucuran disepanjang sisi pelipisnya. Rasa panas yang menjalar, dan jejak basah dari mulut lancang Elang; Genna ingin tetap sadar mengingat keadaan kandungannya, namun tak bisa berbohong, sentuhan Elang terlalu menghipnotis dirinya. Dan disini, Genna seakan hampir kehilangan kuasanya.

"Elangh─!! ... Mmhh!"

"Sebentar, Genna. Sebentar...."

Genna menggeleng, cengkeramannya semakin kuat di pundak.

Peringatan kecil yang bahkan sengaja diabaikan Elang.

Karena tanpa ingin repot mengindahkannya; hirup, kecup, meninggalkan tanda dimana-mana, Elang menggila seakan afeksinya terhadap Genna nggak pernah cukup dinikmati.

"Elangh... udah..."

Chu.

Ya, Elang tau kalau dia harus berhenti.

Secepatnya, sebelum dia terlalu jauh kehilangan akal sehatanya.

'Tapi...'

"Elang... Mh... Ada adek..."

Kulitnya yang halus, wajahnya yang cantik, aromanya yang manis, bahkan vokal lembutnya yang terus berbisik sarat rasa memohon.

Demi apapun, Genna bukan godaan yang mudah untuk bisa dilewati.

Drrrt drrrt....

"Elang─!"

Chu,

Drrrt drrrt...

Genna menoleh, menatap ponsel diatas meja. Keadaan masih di ruang tamu, dan dia cuma perlu mengulurkan tangannya untuk mengambil benda itu.

TOO GOOD -ChaeKyulWhere stories live. Discover now