21.1

26 7 0
                                    

Dua Tahun Kemudian

Hari ini Lorna resmi keluar dari penjara. Coby tahu ini hari spesial untuk Lorna, jadi ia yang menjemputnya. Oh jika kalian heran mengapa Lorna sudah keluar dari penjara, alasannya adalah karena ia telah mendapatkan remisi dan pembebasan bersyarat dari Mahkamah Agung yang baru.

Setelah pemilu yang diadakan dua tahun lalu, presidennya kini telah berganti. Semua pejabat negara otomatis juga harus berganti. Mahkamah Agung tidak lagi patuh pada Presiden yang sebelumnya. Lagi pula untuk apa? Dia sudah tidak berkuasa lagi semenjak dimakzulkan oleh rakyat.

Mahkamah Agung memberikan remisi untuk Lorna dan Pandhit karena mereka telah sangat berjasa pada negara. Mereka menyiarkan aksi buruk mantan presiden untuk memperjuangkan hak rakyat dan mengungkapkan sebuah kejahatan. Oleh karena itu, Mahkamah Agung sepakat untuk melakukan remisi tahanan pada Lorna menjadi dua tahun, dan Pandhit menjadi satu tahun.

Yaaa... Meskipun mereka masih perlu dipenjara, tapi  setidaknya Lorna bersyukur masa hukumannya telah berkurang tanpa harus ajukan permohonan banding yang sangat beresiko. Sampai saat ini, tidak ada satu pun yang boleh tahu bahwa Lorna telah bebas dari penjara hari ini.

Meski sudah ada rumor akan bebas di tahun ini, tapi.. mereka belum mengetahui tanggal pastinya. Itu permintaan Lorna. Dengan senang hati Coby membantunya, tentu saja.

"Kak.." panggil Lorna sambil menghadap ke arah Coby yang sudah di sebelahnya.

Kini mereka sudah berada di dalam mobil menuju ke arah rumah mereka. "Apa?" Jawab Coby.

"Kapan aku bisa mulai bekerja?" Tanya Lorna terburu-buru.

"Kau mau langsung bekerja?" Tanya Coby balik keheranan. "Aku kira kau masih perlu membutuhkan waktu untuk beristirahat".

Selama setahun belakangan ini, Ambrose Media berada di tangan Pandhit. Ia kembali ke kantor bahkan sehari setelah ia baru keluar dari penjara. Sebelumnya, tentu saja Coby yang mengurus. Sudah belasan tahun perusahaan itu ada di tangannya. Meskipun tak berlangsung baik karena masih banyak perusahaan yang perlu ditangani Coby.

Lorna memutarkan kedua bola matanya malas. "Aku sudah beristirahat selama dua tahun, kak.."

"Di penjara maksud mu?"

"Tentu saja. Dimana lagi memangnya?"

Coby menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "bagaimana jika kita berlibur dulu sebelum kau memulai kerja?"

Lorna mengeluh, "aku tidak mempunyai waktu untuk itu. Aku selalu memantau stasiun kita di televisi," tolak Lorna.

"Why? Pandhit doing really great," tanyanya terheran.

"He's great. Melebihi ekspektasi ku bahkan. But not really that great," balasnya. "Masih sangat jauh dari apa yang aku mau, kak..."

Coby menyandarkan dirinya, "Yaa... Setidaknya jumlah teguran KPI jauh lebih berkurang dari tahun lalu," Coby mengakuinya. Pandhit masih melakukan tugasnya dengan baik, kok! Jauh lebih baik jika dibandingkan dirinya.

"Iya, tapi... Kakak lupa?" Tanya Lorna. "Hanya aku yang bisa membuatnya menjadi sempurna," lanjut Lorna penuh percaya diri.

Coby langsung tertawa kecil begitu mendengarnya. Ia mengusap pucuk kepala Lorna, "kakak senang melihat kepercayaan diri mu kembali!"

One Degree / 1°Donde viven las historias. Descúbrelo ahora