7.1

35 7 4
                                    

Lorna akan langsung ke Spanyol siang ini, tepatnya ke Madrid. Lorna berencana akan ke Alcalá de Henares, salah satu museum bersejarah di mana arkeologinya yang kaya bahkan situs warisan UNESCO ada di sana. Intinya, Lorna ke sana hanya ingin melihat patung Don Quixote dan sahabatnya, Sancho.

Lorna sudah di dalam pesawat. Ia masih sulit untuk memasukkan barangnya di atas cabin. Seketika ada tangan besar yang membantu Lorna untuk meletakkan barangnya. Lorna berbalik badan untuk melihat siapa orang tersebut.

"Sancho?" Kata Lorna terkejut.

"Ramalan ku benar," balas Sancho sambil tersenyum.

"...Ya. Kau juga akan ke Madrid?" Tanya Lorna.

Sancho mengangguk senang. "Jadi, acara kabur mu masih berapa lama lagi?"

"Apa maksud mu?"

"Maksudnya, biar aku yang menemani mu selama di Spanyol. Keberatan?" Kata Sancho memberikan penawaran.

Tanpa Sancho duga Lorna juga setuju dengan ajakkannya. "Nooo," jawabnya sambil tersenyum.

Sancho menunjuk letak kursinya yang jauh di depan sana. "Kalau begitu see you. Kursi ku di sana," kata Sancho dan pergi menuju kursinya.

Lima jam lebih dalam pesawat cukup membuat Lorna bosan.  Lorna dan Sancho sedang berbincang di lobby, membicarakan destinasi mereka.

"Jadi, kau mau ke mana?" Tanya Sancho.

"Alcalá de Henares," jawab Lorna.

"Wow, pengucapan mu cukup bagus!" Puji Sancho.

"Kau tahu tempat apa itu?" Tanya Lorna balik.

Sancho tersenyum, "ayolah! Ayah ku terus mengajak ku ke sana saat aku berulang tahun," jawab Sancho.

"How lucky you are!"

"Tidak seberuntung kau," timpal Sancho.

Lorna hanya tersenyum miris. Lagi pula tak mungkin juga Lorna tiba-tiba bercerita mengenai keluarganya pada Sancho.

"Jadi, kau tinggal di sini?" Tanya Lorna mengalihkan topik.

Sancho mengangguk. "Ibu ku keturunan Spanyol. Keberuntungan ayah ku," jawab Sancho.

Sancho menemukan kopernya dan meletakkannya di troli. Sambil mendorong troli, Sancho bertanya, "kau mau makan dulu, atau-?"

"-langsung saja," jawab Lorna bersemangat.

"Tapi di sekitar sana tak ada restoran. Hanya penjual kecil dengan makanan khas Spanyol," jelas Sancho.

"Aku lebih menyukai itu!" Lorna cinta mati dengan Churros.

===================

Lorna sangat betah di tempat ini, Sancho saja sudah sangat muak. Lorna tak bosan berlari sana-sini sambil berfoto, beberapa kali meminta tolong Sancho untuk memotretnya juga. Setelah hampir tiga jam, akhirnya Sancho mengajak Lorna untuk makan malam di restoran yang jaraknya cukup jauh.

"Aku merindukan nasi," ucap Lorna sambil memotong tortilla-nya.

Sancho tertawa pelan. "Kau tidak pernah merasa lelah ya?"

"Semua yang tadi kita lakukan itu menyenangkan! Aku tidak akan merasa lelah," jawab Lorna.

"Mau menginap di tempat ku malam ini?" Tawar Sancho.

"Aku akan menyewa hotel," jawab Lorna cepat.

"Tempat ku tidak jauh. Ayah ku akan senang jika bertemu dengan mu. Sama-sama orang Indonesia, pecinta novel lama," Jelas Sancho.

One Degree / 1°Where stories live. Discover now