Tidur dengan Dira ?

86 51 24
                                    


"Bu , kita pulang kapan ?" Tanyaku, saat ku lihat ibu masih ada di ruang tamu.

"Emang kenapa ?" Ibu melihatku aneh

"Rinjani dan Dira , Rani juga harus sekolah," jawabku sembari membatu ibu bersih bersih ruang tamu .

"Belum libur ya?"

"Beluk Bu."  wajahku tertuduk lesu

"Besok pulang aja. Ibu masih di sini. " jawab ibu sambil menata meja ruang tamu

"Ibu ngga ikut pulang?"

"Ibu nunggu sampai tujuh hari tante Er."

"Baik Bu. "kutinggalkan ia diruang tamu. Lalu menghampiri Dira yang duduk diteras .

"Hai, ngelamun aja." Sapaku

"Ini lagi Rindu gadis. Bukan ngelamun," ucapnya senyum-senyum sendiri.

" Oh " kupalingkan tubuh beranjak masuk. Tapi, ia menahan tanganku.

"Mau kemana? "

"Mau masuk, udah rindu aja sama gadis." kusembunyikan wajah cemberut. Cemburu dengan orang yang bukan hak milik memang menyusahkan.

"Cemburu?" Tatapnya

"Aku. Cemburu?Hahaha " tawaku agak garing ketika aku kesal

"Yaudah, kalau ngga cemburu " Dira menahan tawanya seakan tau kalau aku tak suka dia merindukan gadis lain .

"Besok kita pulang."

"Ibu?" Tanyanya

"Ngga ikut. Yaudah aku masuk ya."

"Sini duduk, temani aku." Pintanya, memberiku kursi rotan di samping nya.

" Dir, sejak kapan kamu bisa  seperti ini ?!" Tanyaku penasaran menatap wajahnya.

"Entah, mengalir gitu aja. " jawab Dira santai

"Serius!"

"Iya. Setiap lihat kamu , aku senang , ketika senang kadang aku tak bisa menahan diri untuk ...." Kata-katanya terhenti.

"Untuk apa?"

"Dekat denganmu." kata kata itu terdengar berbisik dekat telingaku membuat hembusan nafas Dira masuk menggelitik melewati lengkuk leherku.

Langkahku kupercepat masuk kamar, agar tidak bertemu ibu Karena wajahku mulai memerah malu.

°°°°

Keesok paginya aku bangun lebih siang ..

"Rinjani, ayoo bangun!" teriak Ibu dari ruang makan

"Iya Bu." wajahku masih seperti bantal, mataku sayu masih menahan kantuk. Untung saja semua sudah kubereskan sebelum tidur.

"Dira sama Rani sudah siap !!"  Ibu berteriak memanggilku untuk ke dua kalinya. Aku, terdiam sebentar menatap pintu untuk mengumpulkan nyawa.

"Mandi dulu Bu. " jawabku

Selesai membersihkan diri, aku keluar dengan membawa koper dan peralatan lainnya. Menatap Dira yang sudah duduk di meja makan.

"Makan dulu." Ibu menyiapkan nasi gudeg yang enak untuk sarapan. Membuatku duduk dengan air liur hampir keluar. Aroma khas dari masakan Ibu yang lezat.

"Wah. Gudeg, enak." kumakan nasi dan gudeg dengan lahap.

"Jam berapa mau pulang ?" Tanya Ibu duduk di sebelahku.

"Sehabis dzuhur Bu," jawab Dira, ia  sudah menyelesaikan makannya. Membawa piring ke tempat cuci di balik meja makan.

"Nanti bawa oleh oleh buat ibumu ya Dir, sudah Ibu siapkan," ucap Ibu memberi sekantong besar berisi camilan khas Jogja  untuk ibu Dira .

Tentang Rasa  Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin