13. RAHASIA, HARAPAN DAN RASA BERSALAH (3)

210 54 129
                                    

Hai Semua Langit balik lagi nih<3

Siap untuk penuhi setiap paragraf dengan komentar kalian?

Komen yang banyak❤️

Dengerin musiknya juga✨

🎶 Raisa - Serba Salah🎶

Happy Reading!!!

"Silahkan rencanakan sesuatu dengan rapi, jika alam menghendaki maka alam akan membantumu tapi jika alam tidak menghendaki maka alam akan memberikanmu kejutan yang tak kau rencanakan."

Selesai bimbingan Langit dan Dirga memutuskan untuk menemui teman-temannya di WDPB. Langit tak ingin pulang ke rumah secepat ini ia tak sangup jika harus melihat kejadian kemarin terulang lagi.
Sampai di WDPB, Langit dan Dirga langsung menuju tempat dimana Aldan, Ravin, Adeni dan Bayu duduk. Hari ini nampaknya WDPB sangat ramai terbukti hampir semua tempat duduk terisi.

"Ehhh ada calon anak kesayangan Bu Renata nih," ledek Aldan.

Langit tak menghiraukan ledekan Aldan dan memilih langsung duduk disebelahnya, Dirga sejak tadi sudah duduk didekat Adeni.

"Wah gila baru juga sehari bimbingan udah jadi anak penurut aja lu Lang," ucap Ravin ia melihat baju Langit yang dimasukkan ke celana terlihat lebih rapi dari biasanya.

"Idihhh diapain Bu Renata lu sampe kaya gini." Adeni curiga.

"Nggak papa kok Abang Lalang, Abang tambah kelihatan tampan," ucap Bayu manja.

"Jijik gue Bay dengernya," Aldan nampak jijik melihat Bayu.

"Bacot lu pada," balas Langit dingin sambil mengeluarkan bajunya dari celana.

"Baru juga dipuji udah keluar lagi Lang." Ravin tak heran jika Langit seperti ini.

"Lang jadi si Aretta bakal lu apain?" tanya Dirga tiba-tiba penasaran dengan rencana Langit.

"Gue juga belum tau yang jelas gue bakal ganggu hidup dia terus sampai dia ngerasa terusik." Terdengar bergitu mengerikan bagi siapa saja yang mendengar ucapan Langit, ia mengambil minuman Aldan lalu meminumnya.

"Eta buset itu minuman gue," ucap Aldan.

"Kalau gue lihat-lihat si Aretta ma cewek baik Lang, nggak cocok lu jadiin mainan," ucap Ravin.

"Iya Lang, gue lihat dia cewek baik, jangan lu mainin lah kalau boleh buat gue aja," raja fakboi mulai beraksi.

"Ohh gitu Dan, kalau gitu Selena buat gue aja ya?" ucap Bayu.

"Enak aja lu, muka pas pasan gitu ngarep sama Selena yang beningnya minta ampun." Aldan kesal bukan main.

"Bangke lu Dan, meski tangan gue masih sakit. Masih bisa nih buat mukul lo," ujar Bayu. 

"Kapan gips lo bisa di lepas?" tanya Langit.

"Lusa Lang, itupun kalau udah gak bergitu sakit," balas Bayu.

"Lo pasti kesulitan buat ngelakuin apapun, kan Bay?" Langit tau sejak tangan Bayu seperti itu ia tak pernah bisa melakukan semua hal seperti biasanya, contohnya berangkat sekolah. Bayu selalu dijemput Adeni.

"Gpp lama-lama juga bakal balik lagi kaya dulu," sahut Bayu ia tau Langit masih merasa bersalah.

"Bay, tapi gue kurang setuju deh, kenapa cuma satu tangan? Kenapa gak sekalian dua-duanya?" Aldan kamu kenapa seperti itu?

Langit Sebastian BratadirkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang