4. PENAWARAN

282 119 73
                                    

Hai semua<3

Langsung baca, vote dan komen ❤️

Happy Reading!!!!

Setelah kejadian semalam tak disangka Langit bisa tidur pulas.

Tunggu, Langit masih sadarkan? Saat ada seseorang yang masuk kamarnya dan mencium keningnya, itu benar? Langit tidak sedang bermimpi 'kan?

Pikiran Langit kini dipenuhi dengan pertanyaan itu. Semalam ia seperti merasakan ada seseorang yang masuk kamar dan menciumnya. Itu mimpi atau nyata?

Langit sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia segera bergegas turun dan berangkat sekolah. Langit sedikit terkejut melihat Papanya ada di meja makan bersama Bintang.

"Papa kok ada di sini? Kapan Papa pulang?" tanya Langit sambil menuruni anak tangga.

"Papa pulang semalam," jawab Mahendra.

Itu Papa mereka, Mahendra Bratadirkasa pemilik perusahaan ternama di kota ini, sahamnya menyebar luar di setiap kota, itu sebabnya Mahendra sering keluar kota meninggalkan mereka.

Sedangkan Mama mereka, Ariani Lestari seorang ibu rumah tangga yang sangat penyayang dan penuh kehangatan, namun kini semua itu telah hilang darinya. Mama mereka telah berubah.

Bintang dia anak kedua di keluarga ini , Bintang Serrano Bratadirkasa itu adik laki laki Langit, adik yang sering ia ajak bermain kapan pun yang selalu ia jaga kini Bintang telah beranjak dewasa.

Bulan dia anak ketiga di keluarga ini, adik perempuan Langit dan juga Bintang, adik kedua bagi Langit dan adik pertama bagi Bintang, Bulan Permata Bratadirkasa ia peri kecil yang memberikan warna surga di rumah ini sebelum berubah menjadi neraka baginya, kini Bulan benar-benar sudah ada di surga Tuhan.

"Oh semalam," jawab Langit singkat. Berarti gue nggak mimpi itu memang Papa yang masuk kamar gue semalam, batin Langit.

"Semalam kata Bi Saroh Mama kumat lagi?" tanya Mahendra.

"Iya Pa, tapi setelah Mama minum obat langsung tidur," balas Bintang.

"Mama masih tidur Pa?" tanya Langit.

"Masih, mungkin pengaruh obatnya belum hilang ," jawab Mahendra.

"Bintang kamu sudah tidak bolos sekolah lagi 'kan? Ingat sebentar lagi kamu akan ujian fokus dengan sekolah buat Papa dan Mama bangga," kata Mahendra.

"Udah nggak kok Pa, iya Bintang bakal fokus sekolah," balas Bintang.

"Bagus kalau begitu. Kamu juga Langit udah nggak tawuran lagi 'kan?" tanya Mahendra.

"Enggak," jawab Langit singkat enggak untuk sekarang nggak tau kalau nanti Pa lanjut langit dalam hati .

"Bagus, sekarang kalian habiskan sarapannya dan berangkat sekolah, belajar yang rajin buat Papa Mama dan juga Bulan bangga sama kalian," kata Papa.

"Iya Pa," jawab Langit dan Bintang bersamaan.

*****

Disisi lain Aretta dan keluarga sedang menikmati sarapannya.

Sudah dua minggu Aretta bersekolah di SMA Meteor ia mulai nyaman dan terbiasa dengan suasana di sana.

Setidaknya ia masih bernafas lega karena tak ada masalah yang menghampirinya. Bukan tidak ada masalah tapi belum ada saja.

"Ayah, Aretta bawa mobil sendiri ya?Aretta bisa telat kalau nunggu bang Bima," pinta Aretta.

"Tapi Ta, kamu kan udah jarang bawa mobil sendiri," cegah Bunda.

Langit Sebastian BratadirkasaWhere stories live. Discover now