𝓮𝓶𝓹𝓪𝓽 𝓹𝓾𝓵𝓾𝓱 𝓽𝓲𝓰𝓪

310 62 6
                                    

ting.. nong..

mendengar bel rumahnya berbunyi, irene langsung bergegas menuju keluar rumah. ingin langsung memeluk wendy.

"wendy!" teriak irene langsung memeluk seseorang di pintu masuk.

seseorang itu terdiam, irene pun ikut terdiam. mengapa wendy dadanya sebidang ini? kemudian irene melepaskan pelukannya, tapi langsung di tahan oleh sang punya badan berdada bidang tersebut.

"lepas." pinta irene dengan suara yang serak.

"siapa suruh meluk duluan, hm?" tanya taehyung terus memeluk irene.

"gu-gue kira lo itu we-wendy." jawab irene sesenggukan.

"maafin gue, ren." ucap taehyung mengelus puncak kepala irene sambil memeluknya. "maafin gue yang sayang sama lo."

"terus jennie?" tanya irene yang masih tidak mengerti dengan perasaan taehyung.

"gue cuman gabisa ngelepasin dia, tapi gue sayang sama lo." jelas taehyung.

irene berusaha melepas pelukan taehyung. merasa tidak terima dengan jawaban dari taehyung. tapi taehyung tidak melepaskan semudah itu.

"irene!" panggil wendy yang baru saja datang. melihat irene yang sedang berusaha melepas pelukan taehyung. "lepasin, irene." titah wendy dingin.

akhirnya taehyung melepas pelukannya. irene pun berpindah memeluk wendy.

"ngapain lo kesini?" tanya wendy yang kesal pada taehyung karena telah menyakiti kedua sahabatnya sekaligus.

"gue mau minta maaf sama irene, wen. gue ingin milih irene, tapi gue ga bisa ninggalin jennie." jelas taehyung dengan jujur.

"omong kosong. gimana bisa lo suka sama dua cewe sekaligus, hah? ngerasa hebat, lo?" ketus wendy. "lo mendingan pergi aja, deh." usir wendy kemudian, lalu membawa irene masuk ke dalam rumah.

taehyung hanya bisa terdiam melihat keduanya masuk.

"apa jennie bisa memutuskan hubungan ini?" tanya taehyung pada diri sendiri.

"gue udah muak!" teriak taehyung kemudian pergi.

🌺🌺🌺

vote!
• thank's •

𝐜𝐡𝐨𝐢𝐜𝐞 ; 𝐤𝐭𝐡! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang