𝓭𝓾𝓪 𝓹𝓾𝓵𝓾𝓱 𝓭𝓾𝓪

365 70 5
                                    

"hiks.. hiks.. hiks.." isak tangis jennie kepada kedua sahabatnya. jennie mem-video call irene dan wendy setelah pulang dari rumah kekasihnya, taehyung.

"cup cup cup, jangan nangis terus dong, jen." pinta wendy yang hanya melihat jennie menangis.

"iya, jen. ceritain dong, apa masalahnya? kita juga bingung kalau begini." lanjut irene setuju dengan omongan wendy.

"hiks.. pa-pacar gue, hiks.. gamau di-diajak, hiks.. seriuuuusssssss, huwaaaa." tangisan jennie meledak kembali. irene dan wendy makin bingung, apalagi ini masalah yang belum pernah dialami kedua sahabatnya itu.

"serius? lanjut ke jenjang yang lebih serius maksudnya?" tanya wendy memastikan. jennie hanya mengangguk sedih.

"pacar lo, ngasih alasan ga kenapa dia gamau?" kini giliran irene yang bertanya.

"wa-waktu gue ngajak serius di-dia, hiks.. dia di-diem aja, hiks.. terus, ma-malah nyuruh gue pu-pulang." jennie dengan susah payah menahan tangisnya agar bisa menceritakan kejadian itu kepada sahabat nya.

"mungkin pacar lo lagi mikirin dulu, atau minta usul ke keluarganya?" ucap wendy berbicara kemungkinan yang ada.

"atau mungkin, lo terlalu tiba-tiba ngajak nya? dia kaget mungkin." ini irene yang berbicara.

jennie terdiam tengah berpikir. "kayanya, gue terlalu tiba-tiba, deh." ucapnya kemudian.

"coba kasih dia waktu dulu." usul wendy kemudian.

"kalau nyatanya pacar gue emang gamau gimana?" jennie was-was.

"ya emang, kenapa sih tiba-tiba lo ngajakin pacar lo serius? padahal kan selama ini, lo ga pernah ada niatan serius sama sekali?" tanya irene penasaran dengan perubahan sahabat nya itu.

"iya bener. pacar lo yang sekarang, emang se-special apa sih, sampe lo pengen serius sama dia?" tanya wendy kemudian yang ikut penasaran.

"dia beda." jawab jennie singkat.

"plis deh, jen. alasan itu sama kaya pacar lo yang sebelum sebelumnya!" irene greget dengan sahabatnya itu.

"tapi ini beneran beda. makannya gue ada niat serius sama dia." tegas jennie yang yakin dengan keputusannya itu.

wendy terdiam. perasaannya campur aduk, antara kasian, kesal dan gemas pada sahabat nya itu.

"coba sekarang lo kasih dulu dia waktu." usul wendy lagi.

"iya, nanti baru lo tanyain, jawaban dan alasan nya." sambung irene.

"iya." ucap jennie dan langsung mengakhiri panggilan itu.

🌺🌺🌺

vote!
• thank's •

𝐜𝐡𝐨𝐢𝐜𝐞 ; 𝐤𝐭𝐡! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang