AFDS - 10. Kegalauan Senja

Start from the beginning
                                    

“Ya, gue biarin.”

Senja memukul lengan Fajar gemas. “Astaga! Gak peka banget sih lo jadi cowok! Tapi, kenapa banyak cewek-cewek yang mau sama lo, ya?” tanya Senja heran.

“Karena gue ganteng.”

“Dih!” cibir Senja sembari meliriknya kesal.

Senja kembali terdiam, berkecimpung dengan pikirannya sendiri.

“Udahlah, gak usah galau kayak gitu! Malu-maluin komplek kita aja lo! Masih banyak cowok di dunia ini, bukan cuma Guntur aja,” ucap Fajar setelah melihat wajah sendu Senja.

“Ya udah, lo aja yang jadi cowok gue!” ucap Senja santai tapi sukses membuatnya mendapat jitakan dari Fajar.

“Jangan pernah berpikir buat jadiin gue pelampiasan!” ucap Fajar penuh penekanan.

Senja tidak membalas. Dia kembali memandang air yang terlihat berwarna hijau.

“Lo segitu cintanya ya, sama si Guntur?”

Senja menoleh lalu menggeleng. “Gue gak cinta. Gue cuma kecewa. Gue udah percaya penuh sama dia, gue udah coba buka hati buat dia, tapi dia malah khianatin gue.”

Senja memang tidak pernah punya rasa cinta untuk Guntur. Hatinya sakit bukan karena dia patah hati, tapi karena dia dikecewakan oleh orang yang sangat dia percaya. Dia menerima Guntur hanya karena Guntur sangat baik padanya, bukan karena Senja mencintai Guntur. Senja sayang pada Guntur hanya sebatas sahabat saja, tapi Senja tetap berusaha menjadi pacar yang baik untuk Guntur.

Fajar merengkuh bahu Senja. Kepala Senja dia senderkan pada bahunya. Dia mengusap lengan Senja berharap Senja bisa tenang dengan usapannya.

“Gak usah mikirin apapun yang buat lo sedih! Seharusnya, yang sedih sekarang itu si Guntur, bukan lo! Dia pasti nyesel udah ninggalin cewek secerewet lo.”

Senja mengangkat kepalanya dari bahu Fajar. Matanya menatap Fajar kesal dengan bibir cemberut.

“Lo bisa gak sih, gak buat gue makin kesel?”

Bukannya menjawab, Fajar malah membawa Senja ke dalam pelukannya. Tangannya mengelus rambut Senja dengan lembut.

“Gue gak tahu gimana ngadepin cewek yang lagi sedih, tapi gue berharap pelukan gue bisa sedikit membantu.”

Senja diam saja. Dia merasa nyaman dan tenang saat Fajar memeluknya. Dengan posisi badan menempel seperti ini, wangi parfum Fajar terasa sangat kuat.

“Gue udah gapapa. Makasih!” Senja melepaskan diri dari pelukan Fajar. Dia tersenyum tipis seolah menunjukkan jika dia memang sudah baik-baik saja.

Fajar mengangguk lalu berdiri. “Ayo! Sampai kapan lo mau disitu?” ajak Fajar.

Senja mengulurkan tangannya, meminta agar Fajar membantunya berdiri. Fajar memutar bola matanya tapi tetap membantu Senja berdiri dengan menarik tangan cewek itu.

“Fajar!” panggil Senja karena Fajar meninggalkannya dan berjalan duluan. Fajar pun menggumam sembari menoleh ke belakang.

“Gue belum mau pulang.”

“Ya udah, gue tinggal lo sendiri disini, ” ucap Fajar tidak berperiketetanggaan.

“Jangan! Gue gak mau pulang jalan kaki.”

“Terus, lo pengennya gimana, Senja Arsyana?” tanya Fajar gemas.

Senja mendekat dengan cengiran lebarnya. “Gue ikut ke basecamp lo, ya?” Senja menatap Fajar penuh harap.

“Enggak!”

“Bodo amat! Pokoknya, gue ikut!”

Fajar menghembuskan nafas pasrah. Dia membiarkan Senja duduk di jok belakangnya dan tanpa disuruh sudah berpegangan erat pada perutnya padahal motor Fajar belum jalan. Kepala cewek itu juga bersandar di punggung Fajar seolah dia sangat lemah sekarang.

“Lo jangan kayak gitu napa, Ja! Kayak orang gak punya gairah hidup aja.”

“Biarin! Gue lemes sekarang, belum makan. Nanti beliin makanan, ya?”

Fajar menggumam lalu mulai menjalankan motornya. Dia berniat mengajak Senja makan dulu sebelum mengajaknya ke basecamp.

🍰🍰🍩🍰🍰

~ Hari ini double up special 10 years of One Direction 🥰 aku mau berbagi kebahagiaan sama kalian 🤗

Sorry cover-nya ganti lagi karena penyakit gampang bosenku mulai kambuh lagi jd bawaannya pengen desain cover baru aja 🙏😁

Antara Fajar Dan Senja [TERBIT]Where stories live. Discover now