AFDS - 10. Kegalauan Senja

292K 33.2K 4.7K
                                    

Mata Senja memandang kosong pada air beriak yang baru saja dijatuhi daun. Rasa sakit karena penghianatan Guntur belum juga reda. Apalagi setelah melihat wajah cowok itu secara langsung. Ingin sekali Senja menamparnya, sayangnya, dia masih tahu tempat. Akan menjadi masalah kalau dia membuat keributan di sekolah.

Sekarang Senja sedang berada di tepi danau kecil dekat rumahnya untuk menenangkan diri. Teman-temannya ingin menemaninya, tapi Senja tidak mengizinkannya karena dia lebih suka menyendiri di saat seperti ini. Dia ingin mengosongkan pikirannya untuk sebentar, ingin melupakan perasaan sakit dalam hatinya, dan ingin menguatkan dirinya sendiri untuk menerima semuanya dengan lapang dada.

Guntur bukan segala-galanya. Dia bukan dunia Senja. Kehilangannya tidak akan membuat hidup Senja hancur.

Senja terus menguatkan dirinya sendiri. Dia tidak bisa galau terus seperti ini. Senja yang ceria harus bangkit lagi karena Senja yang tukang galau itu bukanlah Senja yang sebenarnya.

Terdengar deru motor berhenti tepat di belakang Senja. Itu tidak membuat Senja mengalihkan pandangannya dari air. Dipikirannya, mungkin itu orang yang berniat memancing atau menenangkan diri juga seperti dirinya.

“Ngapain lo disini? Kayak orang galau aja!” suara seseorang membuat Senja mendongak menatapnya. Bola matanya berputar saat melihat Fajar sudah berdiri di sampingnya dengan tatapan heran. Fajar itu memang tidak bisa membiarkan hidup Senja tenang. Sampai disaat Senja ingin menenangkan diri pun Fajar muncul.

“Gue emang lagi galau,” rengek Senja dengan bibir cemberut.

“Kenapa?” tanya Fajar pura-pura tidak tahu padahal di dalam otaknya dia sudah menebak apa yang terjadi.

“Gue putus sama Guntur. Dia selingkuh sama cewek lain.”

“Oh! Gue cuma mau ngasih nasihat, jangan mati dulu, kas lo belum lunas! Minggu kemarin kan lo lupa gak bayar kas. Gue pergi dulu,” ucap Fajar santai berniat pergi.

Senja melotot mendengar ucapan Fajar. Dia segera menahan tangan Fajar sebelum cowok menyebalkan itu benar-benar pergi.

“Jangan tinggalin gue sendiri, Jar! Temenin gue disini!” Senja menarik-narik tangan Fajar agar ikut duduk di sampingnya.

“Dih! Males banget! Mending gue pulang.” Fajar mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Senja, tapi Senja semakin menariknya.

“Heh! Gue kayak gini juga gara-gara lo!”

“Kenapa jadi gue? Kan, yang selingkuh si Guntur, bukan gue,” protes Fajar tidak terima.

“Iya, tapi lo juga salah karena lo gak bilang kalau sebelumnya lo pernah lihat Guntur sama cewek lain.”

“Gue gak mau ikut campur. Lagian, pasti lo gak percaya sama omongan gue. Yang ada, lo malah nuduh gue mau ngerusak hubungan lo,” balas Fajar membela diri.

“Seenggaknya, gue bisa waspada kalau lo bilang sama gue sebelumnya.”

“Yang penting lo sekarang udah tahu, kan? Ya udah, gak usah diperpanjang lagi!”

Senja semakin cemberut melihat respon Fajar yang terdengar menyebalkan. Dia menarik tangan Fajar lebih keras agar Fajar mau duduk.

“Hibur gue, sini! Lo jadi temen, tega banget, sih! Lihat temennya sedih, bukannya di hibur malah mau ditinggalin.”

“Gue bukan badut!” Fajar masih enggan menuruti Senja yang memintanya duduk.

“Ya udah, duduk dulu sini!” pinta Senja dengan tatapan sendu. Fajar yang tidak tega pun akhirnya duduk.

Setelah Fajar duduk, Senja mulai mengoceh sampai membuat telinga Fajar panas.

“Lo sebagai playboy, harusnya bisa hibur cewek! Kalau cewek lo ngambek atau sedih gimana?”

Antara Fajar Dan Senja [TERBIT]Where stories live. Discover now