rencana 18+

62.1K 936 30
                                    


• • •

"Oke google. Langkah apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan ciuman cowok cuek"

"Oke google. Bagaimana cara menaklukan hati cowok dingin"

Semangat 45 Aruna mencari. Apapun caranya akan ia lakukan untuk mendapatkan Arkana. Si otak mesum memang kurang waras. Rela begadang hingga dini hari. Demi mengetahui cara-cara tersebut.

Selesai membaca banyak tips. Aruna memutuskan untuk tidur. Jam dinding menunjukan pukul 02:30 dini hari. Kira-kira ada 4 jam untuk ia beristirahat. Aruna merapikan laptop dan cemilan berserakan diatas kasur. Mematikan lampu lalu menarik selimut sebatas leher.

"Siap praktek untuk besok!"

"Good night Arkana. Sampai jumpa dengan sejuta kenikmatan."

• • •

Sinar mentari pagi menyelinap masuk diselah-selah jendela. Menyilaukan pandangan Aruna. Ia mengerjap mata pelan.

Tok tok tok

"Aruna. Bangun," teriak Devina.

"Run. Udah siang. Jangan pura-pura tidur kamu ya." Belum ada sahutan. Lagi-lagi Devina teriak memanggil putri semata wayang.

"Aruna Richardo! Jangan kira bunda gak tahu ya kamu bolos kemaren! Pokoknya kalau kamu gak bangun. Bunda kasih tau Ayah! Biar fasilitas kamu di tahan semua!" Berhasil. Ancaman Devina satu ini emang paling ampuh untuk membangunkan putri tidur. Mana bisa ia hidup miskin tanpa fasilitas Ayahnya.

Sangat terpaksa Aruna menyibakan selimut. Berjalan gontai menuju pintu dengan nyawa yang belum terkumpul.

"Iya. Runa udah bangun kok Bun," sahut Aruna malas.

Devina melihat putri nya membuka pintu dengan mata tertutup langsung dicecer habis-habisan.

"Kamu ya! Mandi cepat! Bisa naik darah Bunda lama-lama ngomong sama kamu! Atau Bunda nikahin aja kamu sama anak nya sahabat Bunda biar kamu bisa jadi cewek baik-baik?"

Mendengar ocehan Bunda pagi-pagi telinga Aruna memanas. "Ih Bunda. Emang aku anak gak baik apa?"

"Apa lagi itu? Jodoh-jodohan. Ih ogah."

"Punya anak cewe satu gak bisa diatur!" Devina berjalan menuruni tangga. Menghampiri suami dimeja makan.

• • •

Selesai dengan ritual mandi. Aruna memakai seragam SMA Praharja. Jalan menuju meja rias. Sedikit polesan mendarat dibagian wajah.

"Bedakan. Catokan. Sedikit liptint biar keliatan fresh. Udah."

"Apa lagi ya?" Aruna memperhatikan diri dicermin. Meneliti tampilan dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Ah. Parfum."

"Paling penting nih. Biar Arkana terhipnotis kalau nyium wangi gue."
Ia menyemportkan parfum pada seragam sekolah. Terutama pergelangan tangan, leher dan bagian bawah kuping. Antisipasi saja. Kali aja Arkana tiba-tiba meluk dan mencium nya tepat di bagian leher. Hihi.

Benci jadi canduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang