camping

9K 421 269
                                    


•••

Arkana menyumpal telinga menggunakan headset. Mendengarkan lagu favorit lalu memejamkan mata. Mengacuhkan gadis yang sedari tadi menatap nya dengan mata berbinar.

"Arkanaaa." Aruna bergumam.

Bus melaju pelan pada pukul 07:00. Shyla dan Riki sedang asik bercengkrama. Menertawakan apa saja yang mereka lihat sepanjang jalan. Sedangkan di kursi belakang ada Riko dan Ziva. Mereka sesekali tertawa lalu kembali awkward. Berbeda sekali dengan kursi yang di tempati Daniel dan Zoya. Mereka seperti kucing dan anjing. Bahkan dari bus belum berangkat pun mereka sudah bercekcok masalah sekecil apapun.

"Anjing. Minggir gak lo," teriak Zoya.

"Lo yang anjing. Bangsat," balas Daniel tak mau kalah.

"Lo cowok atau banci si? Dimana-mana ngalah dong sama cewek."

"Emang lo cewek? Kok kayak laki?"

"Lo!" Zoya menunjuk wajah Daniel.

"Apa? Gue kenapa?"

Kegaduhan yang di ciptakan Daniel dan Zoya mengundang tatapan tajam dari siswa lain. Mereka jengkel merasa terganggu dengan teriakan pasangan itu. Lah emang pasangan? Selang beberapa detik mereka saling diam.

"Anj.." ucapan Daniel dan Zoya terhenti kala mendengar teriakan yang lebih keras dari penghuni bus.

"Brisikkkk!" teriakan seluruh siswa yang menempati bus ke tiga.

"Anjing kalo brantem jangan disini woy!"

"Ribet amat lo berdua."

"Gue kawinin enak lo."

"Atau gak turunin aja mereka disini."

"Suruh jalan aja."

Daniel dan Zoya mendesis dan terdiam.

Di tengah jalan Aruna gelisah. Keringat dingin bercucuran. Memegang perut sembari memanggil Devina. Bunda-nya.

"Shh. Bundaaa," panggil Aruna dengan mata berkaca-kaca.

Tak tega melihat Aruna kesakitan. Rasa tolong menolong sebagai teman pun timbul begitu saja.

"Kenapa?"

Aruna menoleh. "Sakit."

"Apanya?"

"Perut. Mau kencing. Udah gak tahan," jelas Aruna.

Pikiran Arkana sudah kemana-mana. Ternyata gadis disamping nya hanya kebelet kencing. Tanpa pikir panjang. Arkana menggandeng Aruna keluar dari kursi Bus. Berjalan menuju supir. Lalu Bus pun berhenti.

"Udah nyampe ya? Cepet banget." Ucap Daniel.

"Dasar norak." Balas Zoya.

Daniel hanya melirik tajam.

Arkana dan Aruna turun dari Bus. Menyisakan pertanyaan dibenak teman-teman nya. Namun itu lah Arkana. Iya tak menjawab perihal pertanyaan yang dilontarkan kepada mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Benci jadi canduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang