otak mesum

51.4K 1K 27
                                    

• • •

Kringg .. kringg ..

Ponsel Aruna berbunyi.

"Halo! Kenwhy bitch?"

"Bapak lo kenapa! Lo dimana?" Zoya bertanya ketus.

"Gue telat. Gak bisa masuk."

"Tumben lo telat."

"Soalnya semalem gue mimpi'in Arkana. HAHA."

"Gila! Hobi main sama bayangan. Yang asli dong." Zoya memanas-manasi Aruna.

Ekspresi Aruna yang tadi bahagia kini berubah kesal.

"Setan lo! Dah ah gue mau have fun."

"Anjing. Sabi kali kita ikut. Sombong amat cabut sendiri."

"Ha ha ha. Tinggal cabut anjir. Cepetan! gue tunggu ditaman belakang."

"Oke. Otw bitc—"

Aruna kembali menyimpan ponsel. Dan melangkah menuju halaman belakang sekolah.

• • •

Markas Blacklist

Di dalam Markas. Hanya terdapat beberapa siswa yang bolos. Di antara nya ada Daniel, Arjuna, Riki dan Riko. Jangan tanya dimana Arkana. Ketua Blacklist itu adalah seorang Badboy yang Goodboy. Ia bisa menempatkan diri diberbagai situasi. Jika diluar ia sebagai preman. Jika disekolah ia sebagai murid. Dan jika dirumah ia adalah anak dari Papa Rama dan Mama Shinta serta kaka yang baik bagi adiknya, Rena Qiandra Blaster Wielboard.

Namun berbanding terbalik dengan hari ini. Penampakan wujud Arkana terlihat memasuki Markas Blacklist. Membuat Daniel berteriak heboh.

"Wih. Bos!"

"Tumben banget nih bos. Bolos." Sambutan kedua oleh Arjuna.

"Yo'i. Biasanya jam segini lagi anteng-anteng nya tuh dengerin penjelasan Palu," sambung Riki dan diikuti kekehan yang lain.

Fyi; Palu yang dimaksud oleh Blacklist adalah Pak Lukman. Guru Matematika musuh semua murid. Tetapi tidak dengan Arkana.

Arkana tidak merespond. Ia melangkah menuju sofa. Sofa yang tidak sembarang orang bisa menduduki nya.
Karena teman-teman nya sangat segan dengan sosok Arkana.

Giliran Riko bertanya. "Tumben bolos."

"Telat."

"Oo." Sahut mereka tanpa suara.

Tidak ada lagi yang dibicarakan. Semua kembali ke aktifitas masing-masing. Daniel yang makan cemilan. Arjuna yang merokok. Dan yang yang lain main ponsel. Arkana memilih menutup mata sambil menyender dikepala sofa.

Setelah hening beberapa menit. teriakan Daniel kembali terdengar.

"Gila gilaa gilaaa. Aruna makin cantik aja woy."

"Makin sexy juga gila," sambung Riki.

"Jadi pengen gue jadi'in pacar," timpal Riki.

"Lah gue pengen jadi'in istri," lanjut Riko.

Daniel langsung menoleh "Anjir! lo pada ngepoin juga?" Masih dengan nada tinggi.

Benci jadi canduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang