Epilog

10 0 0
                                    


Hari ini tepat 2 hari setelah kematian Tuan Yunho. Mayat Tuan Yunho dikebumikan secara militer di tempat pemakaman keluarga. Tuan Yunho dimakamkan disamping pusara Park Minho dan Park Shin Hye. Ya, setelah Park Minho ternyata dinyatakan tidak bersalah mayatnya dipindahkan ke samping pusara Park Shin Hye.

Air mata Sehun dan Chanyeol terus mengalir dengan deras. Para kolega serta sahabat-sahabat mereka datang untuk memberikan penghormatan terakhir. Terdapat Kyungsoo dan Alexandra yang sedari tadi menepuk pundak Sehun dan Chanyeol. Setelah mayat Tuan Yunho dikebumikan mereka pun duduk bersama di dekat pusara Tuan Yunho.

"Paman, apakah kau sudah bertemu dengan appa dan eomma? Aku sangat kangen Paman kepada mereka. Sampaikan salamku ini kepada mereka. Paman, maafkan aku selama ini aku tidak bisa menjadi keponakan yang baik. Maaf, karena aku pernah membentakmu ketika itu. Aku sungguh sangat menyesal, Paman. Ku harap kau mau memaafkanku meskipun aku tidak bisa mendengarmu berbicara lagi." ucap Chanyeol dengan lirih.

"Paman, ini aku Sehun. Paman, terima kasih sudah menjadi Paman yang baik untuk aku dan Chan hyung. Banyak hal yang Paman ajarkan kepadaku dan Chan hyung. Paman, aku akan menjadi anak yang lebih kuat lagi." ucap Sehun.

Sementara Kyungsoo dan Alexandra hanya memandang kedua kakak beradik itu yang sedang terduduk di tengah-tengah pusara para orang yang mereka cintai. Sungguh miris memang, umur mereka belum genap setengah abad namun Tuhan sudah memanggil orang-orang kesayangan mereka secepat itu.

Sementara itu

Soo Hyun, Junmyeon, dan Jongin menjalani masa-masa mereka sebagai tahanan negara. Mereka divonis oleh jaksa penutut umum "hukuman mati". Cukup adil menurut mereka mengingat apa yang mereka lakukan terhadap negara ini sangatlah jahat. Sekarang ini, mereka sedang menjalani hari-hari mereka menunggu waktunya tiba.

Waktu yang ditunggu pun tiba. Seperti biasa, para terdakwa hukuman mati akan diberikan waktu untuk mengabulkan beberapa permintaan terakhir mereka di dunia.

Di Markas Polisi Korea Selatan

Chanyeol, Sehun, Kyungsoo, dan Alexandra memenuhi panggilan dari polisi. Bukan karena mereka bersalah namun mereka akan bertemu tahanan negara yang hari ini rencananya akan dihukum mati.

Setelah menunggu beberapa saat, keluarlah Soo Hyun, Junmyeon, dan Jongin dari sel mereka ditemani oleh beberapa anggota polisi untuk berjaga-jaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka duduk berhadapan satu sama lain. Suasana canggung meliputi pertemuan antar mereka.

"Chanyeol, Sehun, Kyungsoo, dan Alexandra, terima kasih sudah mau datang memenuhi permintaan terakhir kami bertiga. Saya mewakili keluarga besar Kim meminta maaf atas segala yang telah kami lakukan terhadap kalian. Kami sadar bahwa semua itu menyakiti kalian. Saya mohon maaf sebesar-besarnya." ucap Soo Hyun sambil menangis. Junmyeon dan Jongin pun juga ikut menangis. Mereka juga ikut merasa bersalah.

"Tuan Soo Hyun, kalian tidak perlu khawatir. Saya dan Sehun mewakili keluarga Park sudah menerima permintaan maaf kalian jauh sebelum kalian memanggil kami untuk meminta maaf. Saya dan Sehun sedari kecil diajarkan untuk tidak menyimpan dendam bagi siapapun." ucap Chanyeol sambil tersenyum.

Sementara Jongin maju ia mendekat ke arah Chanyeol dan Alexandra yang duduk bersebelahan. Ia memandang mereka berdua lalu menangis berlutut dihadapan Chanyeol dan Alexandra membuat keduanya bingung melihat tingkah laku Jongin.

"Chanyeol, maafin aku. Maafin atas semua kesalahanku selama ini. Terima kasih juga telah menjaga Jongdae hyung selama ia sakit dan selama ia menjadi partnermu. Aku mewakili Jongdae hyung meminta maaf. Maafin dia, Chan biarkan dia hidup tenang. Dan, aku juga minta maaf karena telah mengkhianatimu sebagai seorang sahabat. Aku menyesal, Chan padahal kau orang yang sangat baik." ucap Jongin sambil terisak.

"Jong, tidak perlu berlebihan seperti itu. Aku sudah memaafkanmu jauh-jauh hari sebelumnya. Soal Jongdae hyung, aku mengucapkan turut berbela sungkawa atas kehilangannya. Aku juga merasa kehilangan Jongdae hyung. Aku sudah memaafkannya, Jongin. Kau tidak perlu merasa menyesal." ucap Chanyeol menenangkan. Ia menepuk pundak Jongin dan memeluknya untuk menenangkannya karena dari tadi tangis Jongin tidak pernah berhenti.

"Alexandra, maafin aku karena aku telah mengkhianatimu. Maaf karena aku sudah memanfaatkanmu. Namun, perasaanku kepadamu tidaklah bohong Alexandra. Aku benar-benar mencintaimu. Aku juga mewakili Minseok hyung atau yang sering kau panggil Doen Minseok mengucapkan permintaan maafnya." ucap Jongin sambil terisak.

Alexandra pun memandang Jongin. Ia tersenyum.

"Jongin, sama seperti Chanyeol aku sudah memaafkanmu. Dari awal kita bertemu, aku tidak pernah meragukan rasa cintamu kepadaku. Aku juga turut berbela sungkawa atas kehilangan Dosen Minseok. Dosen Minseok banyak memberikanku pelajaraan berarti. Aku sangat senang bisa mengenal kalian. Terima kasih atas semuanya, Jongin. Aku mencintaimu." ucap Alexandra sambil tersenyum kepada Jongin. Sama seperti Chanyeol, ia juga memeluk Jongin untuk menenangkannya.

Setelah semua anggota keluarga Kim mengucapkan permintaan maaf mereka. Soo Hyun pun mengeluarkan sebuah benda seperti walky talky. Soo Hyun memberikan benda tersebut kepada Kyungsoo.

"Kyungsoo, ini adalah alat kontrol dari bom nuklir aktif yang kami pasang dibeberapa tempat di Korea Selatan. Kalian bisa menonaktifkan bom-bom nuklir tersebut dari alat tersebut. Di alat tersebut juga terdapat kordinat dari masing-masing bom nuklir yang kami pasang. Ku harap ini bisa membantumu dan timmu dalam bekerja." ucap Soo Hyun sambil memberikan alat tersebut kepada Kyungsoo.

"Terima kasih, tuan Soo Hyun. Alat ini akan sangat membantu." ucap Kyungsoo sambil tersenyum.

Setelahnya, Soo Hyun, Junmyeon, dan Jongin bersiap-siap. Mereka akan bersama-sama dengan Chanyeol, Sehun, Kyungsoo, dan Alexandra untuk mengunjungi makam Park Minho, Park Shin Hye, dan Park Yunho. Setelah mereka sampai, tangis mereka langsung pecah terutama Soo Hyun. Ia merasa sangat bersalah. Setelahnya, mereka meminta maaf. Beberapa menit kemudian, mereka pun pergi. Dan, tepat pada malam harinya mereka meninggalkan dunia ini. Namun, mereka bersyukur mereka bisa pergi dengan perasaan yang tenang.

Mengenai kabar Jongdae dan Minseok, para polisi tidak bisa menemukan mayat mereka. Mereka dinyatakan hilang dalam kasus tersebut. Sehingga status mereka sebagai tersangka dibekukan.

Setelah kasus tersebut berakhir, mereka pun kembali ke aktivitas mereka masing-masing. Sehun kembali menjadi mahasiswa namun ia tetap diperbolehkan membantu NISC oleh Kyungsoo. Alexandra pun juga demikian, ia kembali menjadi mahasiswa sekaligus memegang peranan penting di laboratorium NISC. Sementara, Kyungsoo dan Chanyeol mereka resmi naik jabatan di NISC. Chanyeol dinaikkan statusnya sebagai anggota kehormatan di Tim A dan menjadi ketua tim investigasi disana. Kyungsoo dinaikan statusnya menggantikan posisi Tuan Yunho.


Sementara itu,

Di suatu tempat

"Sialan! Sudah kuduga Soo Hyun akan gagal dalam melakukan ini!" geram seseorang

"Kau tahu kan apa yang harus kau lakukan?" tanyanya lagi.

Seseorang lainnya yang lebih kecil mengangguk sambil memandang dengan tatapan penuh dendam.

"Persiapkan diri kalian! Kita mulai permainan kita!" tambahnya. 


Hai, hai readers 😊! Dengan sudah di publishnya Epilog ini berarti sudah berakhir juga ff "Mission" ini... 

Aku mau ucapin terima kasih ke semua readers yang sudah menyukseskan ff ini... 

Nextnya? aku bakal bikin ff lagi kok mungkin dengan genre yang berbeda... jadi tunggu aja ya! 

Feel free to follow kok buat para readers agar gak ketinggalan kalo aku update ff terbaru 

Terima kasih ya readers... Thank you... Kamsahamida.... 😊

- Gabriella - 

.

.

.

.

.

pstt... aku udah kasih clue tuh kalo ff ini bakal berlanjut hehehehe 


MissionWhere stories live. Discover now