Chapter 4 : Tuan Putri

64 2 0
                                    


Seoul, 18 Januari 2019

Bandara Internasional Incheon

Alexandra pov

"Selamat datang kembali, Korea! Aku merindukanmu!" teriakku ketika kakiku menginjakkan kaki di sebuah wilayah bernama Korea Selatan.

Ya, Korea merupakan negara kelahiran dari Mamaku yang merupakan seorang model. Aku mencintai negeri ini sama seperti aku mencintai negeri kelahiranku sendiri, Denmark. Kau mau tau kenapa aku sangat mencintai Korea? Selain karena banyak tempat wisata yang indah disini lah aku menemukan "cinta pertama"ku. Aku pun masuk ke mobil supir pribadi ayahku yang sudah menjemputku di bandara.

"Pak Supir, bisakah kau antarkan aku ke taman Sungai Han? Aku sangat merindukan tempat itu." tanyaku ke Pak Supir sambil melihat-lihat jalanan kota Seoul.

"Tapi, Nona! Bukannya aku tidak mau mengantarkanmu namun kau kan baru saja sampai dari Denmark. Mengapa tidak esok saja?" jawab Pak Supir.

"Tidak Pak Supir, aku tidak Lelah! Aku hanya ingin kesana sebentar saja. Please, ya! Aku ingin makan es krim di kedai yang ada disebrang taman sungai Han." jawabku sambil berharap.

"Baiklah, kalo itu keinginan Nona! Tapi Nona harus berjanji kalo Nona tidak akan terlalu lama karena nanti Nona bisa kelelahan." ujarnya sambil serius menatap jalan.

"Siap, Pak Supir!" jawabku dengan mantap.

Mobilku pun bergegas menuju ke taman Sungai Han. Aku pun turun dari mobil. Lalu, aku membeli es krim yang dijual di kedai es krim sebrang taman Sungai Han. Aku pun lalu memakan es krim tersebut sambil terduduk memandang ketenangan air Sungai Han. Aku sangat merindukan tempat ini, karena disinilah aku pertama kali bertemu dengan pria yang kusebut dengan sebutan "superhero".

Flashback

Seoul, 10 tahun yang lalu

Waktu itu aku sedang bermain di sebuah taman bersama dengan ayah dan ibuku. Kami sedang menikmati piknik bersama sambil menikmati indahnya Sungai Han. Ketika aku bermain, mataku tertuju pada sebuah kedai es krim yang ada di sebrang taman. Aku sangat ingin makan es krim.

"Mommy, Daddy! Alexa sangat ingin es krim. Boleh, ya?" tanyaku sambil memohon kepada kedua orang tuaku.

" Tidak boleh, sayang! Kau tau kan banyak orang jahat di luaran sana. Nanti kalo kau diculik bagaimana?" jawab Mommyku dengan tegas.

"Ayolah, Mommy! Hanya di sebrang situ saja kok. Aku berjanji sehabis membeli es krim aku aku akan langsung kembali kesini. Aku tidak akan kemana-mana. Please ya?" ucapkan memohon sambil menujukkan puppy eyes ku berharap mommy dan daddy mau menuruti kemauanku.

"Ya sudah, Mommy izinkan kamu untuk membeli es krim di sebrang sana. Tapi, ingat ya! Sehabis membeli es krim langsung kembali lagi kesini. Kau mengerti?" tanya Mommy

"Mengerti, Mommy. Aku akan langsung kembali apabila sudah selesai membeli es krim." Jawabku sambil tersenyum. Sementara, Daddyku hanya tersenyum gemas melihat interaksiku dengan Mommy.

Lalu, Daddy pun memberikan aku uang untukku membeli es krim. Aku pun berjalan dengan riang gembira karena aku akan membeli es krim kesukaanku.

Di kedai es krim

Kedai es krim saat ini sedang ramai-ramainya. Banyak orang dewasa maupun anak kecil yang mengantri es krim. Aku pun sampai pusing melihat begitu banyak orang yang mengantri. Ketika tiba giliranku untuk memesan es krim, ternyata aku harus menerima kenyataan bahwa es krimnya sudah habis. Aku pun menunduk kecewa lalu aku pun duduk dan menangis. Tiba-tiba, seseorang menghampiriku dan duduk disebelahku.

MissionWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu