Chapter 23 : Wejangan Terakhir [END]

14 1 0
                                    


Chanyeol hanya bisa terdiam mematung dengan fakta-fakta yang diungkapkan oleh pamannya tersebut. Hatinya sakit ketika mengetahui hal yang sebenarnya tentang kematian ayah dan ibunya. Sementara semua keluarga Kim menatap Soo Hyun dengan tidak percaya.

"Kalian selalu saja membicarakan bahwa keluarga kami lah yang menyebabkan keluarga kalian hancur? Kalian selalu saja menganggap keluarga kami menjadi penyebab kalian sakit hati? Tapi, tidaklah kalian lihat bahwa keluarga kami pun juga menderita. Chanyeol dan Sehun pun juga seperti kalian harus kehilangan orang tua mereka di usia yang bisa dikatakan belum dewasa. Tidakkah kalian pikirkan bagaimana perasaan mereka ketika itu? Kalian egois!" ucap Yunho sambil terisak.

Chanyeol tidak tega melihat pamannya terisak seperti itu pun menghampiri pamannya. Ia ikut menangis. Kyungsoo dan Alexandra berusaha menahan tangis mereka.

"Aku sudah bertemu dengan pembunuh dari orang tua kalian. Aku bertemu dengannya sebulan yang lalu. Aku tidak sengaja bertemu di rumah sakit ketika menjenguk Jongdae yang sedang sakit. Ia memohon maaf kepadaku. Ia tahu semua ceritanya. Ia menjelaskan semuanya dan sekarang ia sudah meninggal karena sakit kanker darah yang dideritanya. Namun satu hal yang pasti, ia disuruh oleh seseorang yang kalian sebut paman kalian itu." ucap Yunho lagi.

Junmyeon, Jongin, dan Jongdae tersentak kaget mendengar ucapan Yunho. Junmyeon langsung menatap Soo Hyun dengan nanar.

"Apa yang dikatakan oleh Tuan Yunho benar, Paman?" tanya Junmyeon.

Soo Hyun terdiam sebentar. Ia menghela nafasnya.

"Ya, benar semua yang diceritakan oleh Yunho itu benar. Mulai dari pembunuhan itu dan penyogokan polisi. Semua benar. Semua salahku. Aku yang melakukannya." jawab Soo Hyun.

Jawaban Soo Hyun sukses membuat Junmyeon, Jongin, dan Jongin terdiam kaget. Ia tidak menyangka bahwa pamannya lah yang selama ini merencanakan hal tersebut.

"Kenapa Paman melakukan hal itu? Apa salah eomma dan appa?" tanya Jongdae.

"Mereka salah karena sudah menikah. Mereka salah karena sudah hidup." jawab Soo Hyun.

"Apa maksud, Paman?" tanya Jongin tidak paham.

"Ya, dari awal Paman iri terhadap appamu yang selalu mendapatkan kasih sayang lebih dari appa dan eomma. Appamu selalu merebut kebahagiaan yang sebenarnya sudah ditakdirkan milik Paman. Appamu yang merebut pacar Paman dan menikahinya yang sekarang kalian sebut sebagai eomma. Appamu juga lah yang merebut kekuasaan Kim Corp dari Paman. Appa dan eomma selalu memperhatikan appamu tapi tidak memperhatikan Paman. Bahkan ketika Paman memutuskan untuk pindah ke London, tidak ada yang peduli terhadap Paman." ucap Soo Hyun.

"Paman hanya ingin melindungi kalian sebagai keponakan-keponakan Paman. Maafkan, Paman kalo cara Paman mendidik kalian salah." tambah Soo Hyun lagi.

Seketika suasana menjadi mencekam. Soo Hyun hanya terdiam mematung sementara Chanyeol berusaha menenangkan Yunho. Junmyeon, Jongin, dan Jongdae pun demikian. Mereka tidak berani menatap Chanyeol. Mereka merasa bersalah.


Tiba-tiba

Sehun berlari memasuki ruangan memecah keheningan.

"Paman, kita harus segera pergi dari sini. Tadi, sensor dari alatku menangkap ada benda mudah ledak disini. Dan, tadi aku mengechecknya dan ada bom aktif di gudang ini. Kita harus cepat Paman waktu kita tidak banyak. Kurang dari 25 detik lagi bom tersebut akan meledak!" ucap Sehun dengan nafas terengah-engah.

Semua menjadi panik mendengar perkataan Sehun. Mereka berlari keluar dari gudang tersebut.

"Biar kubantu, Paman." ucap Chanyeol sambil mengangkat tubuh Yunho.

MissionWhere stories live. Discover now