Chapter 22 : Fakta Sebenarnya

11 2 0
                                    

Notes : di chapter ini murni flashback... Chapter ini ngejelasin kesalahpahaman antara Keluarga Kim dan Keluarga Park... Selamat membaca, readers 😊


Flashback on 

10 tahun yang lalu

Seoul, Korea Selatan

Garis polisi terpasang di sebuah mansion mewah di daerah Gangnam. Telah terjadi pembunuhan di sebuah mansion tersebut. Kedua pemilik mansion meninggal ditempat beruntung pembunuh tidak sempat melukai anak-anak mereka. Namun, anak-anak mereka masih terlalu kecil menerima fakta bahwa orang tua mereka sudah meninggalkan mereka karena dibunuh oleh seseorang.

Kim Siwon dan Choi Yoona, dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Polisi yang dibantu oleh NISC pun menyelidiki kasus ini. Yunho muda saat itu tergabung dalam tim penyelidikan dari kejadian tersebut.

Yunho muda menerobos garis batas polisi. Hanya beberapa orang saja yang diperbolehkan masuk ke tempat kejadian agar tidak menghilangkan bukti-bukti kejadian. Yunho muda menyusuri setiap ruangan di mansion tersebut melihat-lihat kali-kali ia menemukan bukti-bukti yang dapat ia bagikan kepada tim penyelidik lainnya.

Telinga Yunho muda menangkap sebuah pembicaraan di dekat halaman belakang mansion. Yunho muda pun mendekat untuk mendengar pembicaraan tersebut secara tiba-tiba. Ia melindungi dirinya di balik tembok yang tidak jauh dari sana. Ia mempersiapkan sebuah alat rekam berbentuk bolpoin yang ada di sakunya.

"Ini, uangnya! Sesuai dengan perjanjian!" ucap seseorang kepada seseorang yang lain.

Seseorang yang menerima uangnya tersebut pun menghitung duitnya. Ia menerimanya dengan senyum. Yunho muda melihatnya dengan seksama, kedua orang itu sepertinya ia kenal. Yang pertama seperti seorang polisi berpangkat jendral yang memimpin investigasi ini dan satunya... Astaga! Itu Soo Hyun! Mau apa dia?

"Kau hanya perlu membuat kesaksian palsu atas kematian kakakku dan istrinya. Ini semua dokumen-dokumen yang kau butuhkan seperti data diri, sidik jari, helai rambut. Apakah itu cukup?" tanya Soo Hyun muda memastikan.

Sementara yang ditanya, ia mengambil amplop berisikan dokumen-dokumen mengenai Park Minho. Ia meneliti setiap dokumen tersebut lalu mengangguk tanda semua sudah lengkap.

"Mengenai anak-anak dari kakakku aku saja yang urus. Aku akan membawa mereka pergi jauh dari sini agar mereka melupakan kejadian ini." ucap Soo Hyun muda.

"Pastikan Park Minho itu lah yang menjadi tersangka!" tegas Soo Hyun muda.

Lalu, mereka berdua pun membubarkan diri.

Telinga dan mata Yunho seperti tidak percaya dengan fakta tersebut. Ia berusaha menyangkal. Ia berkali-kali mencubit dirinya sendiri. Menganggap semua itu mimpi. Namun, ternyata tidak, ia tidak sedang bermimpi kali ini. Itu memang Soo Hyun, sahabatnya yang merencanakan semua ini.

Otaknya masih berpikir apa yang ada dipikiran seorang Kim Soo Hyun sehingga rela merencanakan hal tersebut. Apakah ia memiliki dendam terhadap keluarga Park? Apa hubungannya? Yunho muda memilih untuk bungkam dan menyimpannya sendiri.


Beberapa hari kemudian

Pemakaman Kim Siwon dan Choi Yoona dilakukan dengan sangat tertutup. Hanya beberapa kolega dari keduanya saja yang diperbolehkan untuk melayat keduanya. Hal tersebut juga dibuat atas permintaan keluarga agar tidak mengurangi kekhusyukan acara. Soo Hyun juga berjanji akan membawa Minho ketangan para polisi yang tentunya sudah bekerja samanya dengannya.

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang