"Nama yang bagus" Balas seorang pria paruh baya yang ada disamping ayah saat ini. "Tunggu sebentar anak saya lagi ke mobil katanya ada yang ketinggalan" Lanjutnya.

Yang hanya diangguki mereka. Maya pun mengobrol asik dengan ibu-ibu tersebut, begitu pula dengan ayah yang membicarakan bisnisnya, untung saja disini ada Arsen ditambah pemandangan malam ibukota dari atap bangunan terlihat sangat indah.

Dengan berbagai sajian makanan dan minuman yang disajikan diresto itu. Membuat tempat ini sangat cocok untuk melepas penat diakhir pekan bersama pasangan, sahabat maupun keluarga, karna nuansa dedaunan hijau yang segar membuat pengunjung betah untuk berlama-lama dan bersantai ditempat tersebut.

"Maaf lama menunggu" Ucap seorang laki-laki itu.

Semua orang yang ada dimeja pun menegok ke sumber suara, betapa terkejutnya Belva saat melihat siapa orang yang akan dijodohkan dengannya.

"Kak Aidan"

"Belva"

"Loh kalian saling kenal?" Tanya Maya heran karna lelaki dihadapan Belva ini juga menyebut nama anaknya. Yang hanya diangguki Aidan dan Belva.

"Kak Aidan mana kakak?" Tanya Sandra saat melihat Aidan hanya seorang diri.

"Masih dibawah katanya ke toilet dulu" Sahut Aidan lalu mendudukan bokongnya disamping Arsen.

"Ngapain lo disini?" Tanya Belva dengan memelankan suaranya sudah mirip seperti berbisik.

"Gw sepupu Sandra" Ucap Aidan menunjuk anak perempuan disebelahnya lalu dibalas senyum manisnya.

Belva yang mendengar pun merasa heran kalau bukan Aidan calon tunangannya. Lalu siapa lagi?.

"Maaf semuanya jadi menunggu lama" Sahut seorang lelaki yang ngos-ngosan dan dada yang turun naik dengan tempo lebih cepat.

"LO!"

"LO?"

"Udah saling kenal juga kalian?" Tanya pria paruh baya itu.

"Udah pa dia adik kelas aku" Sahut Rey lalu duduk disebelah Sandra dan meminum air yang ada didepannya tanpa meminta izin terlebih dahulu.

Memang benar lelaki tadi adalah Rey dan sahabat kecil ayah juga orang tua Rey, ditambah Aidan yang bersepupu dengan lelaki itu. Oh shit! Sempit sekali dunia ini.

"Baguslah kalau kalian sudah saling mengenal, jadi perjodohan akan semakin mudah" Ucap Arjuna yang diangguki Joseph.

"Apa perjodohan? Aku sama anak songong ini?" Tanya Rey yang langsung ditatap tajam oleh Belva. Bahaya nih bendera permusuhan sudah berkibar.

"Heh! Lo kira gw mau dijodohin sama tiang listrik kayak lo!" Sungut Belva. Enak saja ia dikatai songong di hadapan orang tuanya.

"Kenapa malah berantem?" Tanya Feli. Karna dari pertama Rey datang Belva sudah menyambutnya dengan tatapan tajam.

"Mereka disekolah terkenal tom&jerry tante, gak kenal tempat pasti aja debat" Balas Aidan menjawab pertanyaan Feli yang kebingungan.

"Berawal dari benci dan berakhir jadi cinta nanti loh"

"Yasudah jadi acara tunangan kapan kita laksanakan?" Tanya Arjuna membuka pembicaraan lebih dulu.

"Lebih cepat lebih baik" Jawab Joseph yang tak ingin menunda terlalu lama lagi.

"Betul itu, kalau bisa sih bulan depan" Ucap Maya memberikan saran yang tepat.

"Eum.. Sepertinya terlalu lama untuk satu bulan mendatang, bagaimana kalau minggu depan aja?" Sahut Feli tak sabaran.

BELVA (Hiatus)Where stories live. Discover now