Part-59

2.9K 371 120
                                    

Happy Reading Guys!!!

Jangan lupa VOTE and COMMENT YA!!! Aku wajibin lo!!

Follow juga akun wattpad aku ya!

Awas Typo!!!

----------

Park Jisung

Sedangkan dirumah sakit, Jimin berjalan mondar-mandir tak tenang didepan ruang dokter kandungan. Tadi setelah sampai Seulgi langsung ditangani ditemani oleh Chaeyoung. Sedangkan Jimin dan Chanyeol masih menunggu di luar ruangan.

Tak henti-hentinya Jimin menatap was-was kearah pintu. Jantungnya seperti berdisko menunggu Seulgi yang tengah diperiksa dokter. Chanyeol yang melihat tidak tenang Jimin hanya bisa menarik nafas panjang. Ya setidaknya Chanyeol tahu bagaimana rasanya menunggu buah hati keluar dari perut istri. Karena dulu ia juga pernah melihat kakak iparnya yang seperti orang tidak waras karena khawatir dengan noonanya yang akan melahirkan.

"Tenang lah Jim, percaya jika Seulgi akan baik-baik saja." Jimin menghembuskan nafasnya kasar dan mencoba untuk tenang.

Memilih duduk di samping Chanyeol dengan hati yang selalu merapalkan doa. Sudah dua puluh menit berlalu tapi Seulgi ataupun Chaeyeong belum ada yang keluar ruangan. Jimin semakin dibuat panik olehnya. Baru saja ia berdiri tapi bogeman mentah lebih dulu didapat sebagai hadiah sapaan.

"Kau apakan lagi noona ku bajingan." Jungkook berdiri denga nafas memburu dan menatap Jimin bengis. Disampingnya sudah ada Yeri yang berusaha menahan emosi Jungkook.

"Aku sudah berusaha keras menjauhi Seulgi noona dari jangkauan mu tapi nyatanya kau datang lagi dan sekarang membuat noona harus seperti saat ini." Yeri berusaha keras untuk menahan Jungkook agar tak lagi melayangkan pukulan pada Jimin.

"Sudahlah Kook, ini rumah sakit tenangkan dirimu jangan terbawa emosi." Chanyeol menarik Jungkook untuk duduk disampingnya dan memberi kode pada Yeri untuk membantu Jimin berdiri.

"Aku memang salah, tapi kali ini aku tak akan pernah melapaskan Seulgi untuk yanng kedua kalinya." Mendengar ucapan Jimin membuat Jungkook geram dan berdiri dari duduknya.

Buuugh...

"Mati saja kau bajingan."

Bugh...

Yeri sudah histeris melihat Jungkook yang terus menghantam Jimin dengan segala pukulan kerasnya. Chanyeol yang hanya sendiri kesulitan menghalau Jungkook untuk berhenti memukul Jimin. Sampai dimana Taehyung datang dengan Jisoo. Taehyung langsung menarik kerah kemeja putih Jungkook dan menarik adiknya itu menjauh dari Jimin.

"Kau tahu ini rumah sakit kenapa malah membuat keributan hah!!" Taehyung memegang kerah kemeja Jungkook dan menatap pria itu marah.

"Aku tak suka bajingan itu kembali muncul dihadapan noona hyung." Mendengar ucapan Jungkook membuat Taehyung melepas tangannya.

"Aku, Namjoon hyung, dan Jin hyung yang mengatur semuanya Kook." Semua langsung menoleh menatap Taehyung yang mundur beberapa langkah dan mendudukkan diri di kursi tunggu.

"Kami bertiga sudah lelah melihat Seulgi yang hampir menangis setiap malam merindukan Jmin dan Rose." Ucapan lirih Taehyung membuat Jungkook terbungkam.

"Dan melihat Jimin yang menderita membuat kami memutuskan untuk menggunakan cara ini. Meminta tolong pada Jhonny untuk mengabari Wendy bahwa ia akan menikah minggu depan." Ungkapan Jisoo membuat Jimin mendongakkan kepalanya dan menatap Jisoo. Jisoo yang ditatap tersenyum dan mengangguk menatap Jimin, seolah menjawab pertanyaan yang terputar dikepala pria itu.

Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang