Part-17

2.8K 474 139
                                    

Happy Reading Guys!!!

Jangan lupa VOTE and COMMENT YA!!! Aku wajibin lo!!

Follow juga akun wattpad aku ya!

Awas Typo!!!

-----------
Dasar mulut speaker

“ini ngapain ngajak ketemuan disini sih?” Seulgi menghempaskan tubuhnya pada sofa disamping Jennie yang tengah membaca majalah kecantikan.

Seulgi mengedarkan pandangan pada tempat yang mungkin sudah jarang dikunjunginya di Korea lantaran sibuk bekerja. Wanita itu tersenyum mengingat ia yang dulu sering kemari jika bersama Jennie. Mengingat itu dengan cepat Seulgi menoleh pada wanita yang masih asyik membaca majalah disampingnya.

“Kita mau ngapain disini Kim Jennie!.”

Mendengar nada yang dikeluarkan Seulgi sudah tak enak didengar, Jennie menutup majalahnya dan memanggil salah satu pegawai di tempat mereka saat ini. Jennie menatap seulgi sejenak, menelisik penampilan sahabatnya itu dengan baik.

“Pas.” Jennie tersenyum menyeringai menatap sahabatnya.

“Aku ingin kau memotong rambutnya seperti ini.” Jennie menunjuk salah satu model yang ada pada majalah ditangannya sambil menunjuk Seulgi yang sudah menganga.

“Gak, gak ada. Rambutku udah pendek Jen ngapain di potong dan kita pun gak ada rencana mau potong rambut kan.” Yap sekarang mereka berdua tengah berada di salon ternama di salah satu pusat kota Sydney.

“Udah nurut dulu, ayo bangun baby bear.”

Jennie menarik paksa tangan Seulgi lalu menyeret wanita itu menuju tempat yang sudah ditunjuk salah satu pegawai salon yang tadi dipanggilnya. Jennie mendudukkan Seulgi disana, lalu menatap Seulgi tajam saat melihat sahabatnya itu akan berdiri.

“Jen, serius deh aku gak mau punya rambut kependekan, lagian ngapain potong rambut coba.” Jennie memutar matanya malas mendengar ucapan Seulgi.

“Potong rambut dalam rangka bantu usaha aku dong.”

Oke, Seulgi sedikit tak mengerti maksud ucapan wanita yang juga ikut duduk didepannya itu. Bantu usaha? usaha apa yang mau dibantu. Dengan pasti Seulgi tahu sahabatnya ini adalah salah satu desainer terkenal disini. Tak mungkin kan ia disuruh…

“Jadi model aku ya.”

Telinga Seulgi langsung berdengung mendengar ucapan semangat Jennie. Baru saja dalam fikirannya menebak, dan tebakannya ternyata sangat benar.

“Kau gila?” dengan tegas Jennie menggeleng mendengar pertanyaan Seulgi.

“Udah diem. Kamu juga udah pengangguran kan? tenang aku gaji kok.”

Jennie tahu karena wanita ini tadi malam sudah menceritakan semua nya. Tanpa mau menunggu lama Jennie langsung memberikan sinyal pada sang pegawai salon untuk mengatasi rambut Seulgi sesuai kemauannya.

“Tapi ga…”

“Cerewet, rambut kamu cuma dirapihin dikit. Dan aku gak nerima penolakan.” Jennie menatap Seulgi tajam.

Secretary Where stories live. Discover now