20. Exam

2.2K 459 146
                                    

Even it's school examination or life examination, everything is so heavy.
So, for you who read this sentences,
You did well.
  
  

---- Author, Menos ----

---- Author, Menos ----

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cr. pinterest
  
   
 

Suara ketukan pintu terdengar beberapa kali. Tanpa menunggu lama, si pelaku ketukan langsung membuka pintu berwarna putih itu pelan. Memasuki sebuah ruangan besar yang tak lain dan tak bukan adalah milik ayahnya sendiri.
 
 

Begitu sampai di depan meja kerja sang Ayah, beliau langsung meletakkan lembaran kertas yang semula menjadi fokusnya, menyambut putranya dengan senyum hangat.
 
 

"Bagaimana harimu?"
 
 

"Baik seperti biasanya." jawabnya singkat. 
 
 

"Jadi, kabar baik apa yang kamu bawa?" Ya, Tuan Hwang selalu mengetahui apa yang terjadi kala Hyunjin memasuki ruangan kerjanya.
 

Bukan akarena Tuan Hwang seorang cenayang yang mampu memprediksi segala hal, memang sejatinya, kalau Hyunjin datang menemui ayahnya seperti itu, ia harus membawa kabar baik. Itu mutlak dari Hyunjin kecil.
 
 

"Festival. Aku lolos audisinya." memang, tiap berbicara dengan orang yang dihormati membuat bahasa Hyunjin sedikit acak. Ia bahkan mengulum bibirnya beberapa kali sebelum mengeluarkan kata.
 
 

"Sudah seharusnya, kan?" jawab Tuan Hwang tersenyum bangga. "Kamu harus pulang membawa piagam itu." perintah itu terdengar bagai semangat di telinga Hyunjin. Ia mengangguk patuh, ambisi membara seperti anak anjing yang baru saja dipuji.
 
 

"Pekan ujian lusa kan?"
 
 

Hyunjin terdiam seketika. Tidak biasanya Ayahnya membahas soal ujian. Pria paruh baya itu membahas soal akademik Hyunjin cuma sebatas tengok raport saja. Pertama kalinya dalam sejarah hidup Hyunjin, ayahnya menanyakan perihal ujian.
 
 
 

"I-iya."
 
 
 

"Kamu tau apa yang harus kamu lakukan, kan?"
 
 
 

Perubahan raut wajah Tuan Hwang tak bisa di prediksi. Tak ada seringaian jahat atau kejam seperti orang kebanyakan. Paras lembut itu bahkan terus menyipitkan matanya. Menyembunyikan gairah hormat dan harga diri agar tidak terlalu terpancar.
 
 
 

"Mau dengar ceritaku, nak?" 
 
  
 

"Selama sekolah, ayah tidak pernah lewat dari peringkat 20 besar."
  
  
 

MENOS [ HAN JISUNG ] [COMPLETE]Where stories live. Discover now