2. Apologize

3.9K 784 103
                                    

Satu kata yang menjadi harapan dalam memperbaiki hubungan,
'Maaf,,'

---- Menos ----
  
 


"Jiyeon, are you okay?" Nakyung tiba-tiba bertanya panik, sambil mengecek tubuhku ketika aku sampai di kantin sekolah. Seakan-akan, aku habis jatuh di kubangan.
 


 
"I'm Okay, Kyung." jawabku singkat kemudian duduk di meja kantin yang kosong. Sudah tak heran lagi, mengapa Nakyung bertanya dan nampak panik seperti itu. Semua karena aku bersama Han Jisung ㅡtadi, di ruang materi.
 
 
 
"Kalau aku jadi kamu ya, Yeon. Aku bakal mandi susu pas di rumah." Yeji kini bersuara sambil memakan makanan nya.
 
 
Ya, Bagi mereka, Jisung itu lebih dari sekedar virus dan parasit. Ia menular. Bahkan kontak satu oksigen saja terasa seperti kutukan.

Berada dilingkup yang sama, seakan-akan Jisung menyerap semua yang baik, dan membuat mereka kurus melompong dengan yang buruk.

 

Kalau ini film Maze Runner, Jisung adalah virus suar yang akan mengubah para manusia menjadi zombie menyeramkan  disebut dengan Crank, yang menyebar lewat udara. Semua keburukan terdeskripsikan pada Han Jisung, bagi mereka.
 
 
 
"Jangan aneh, Ji." sahutku mengambil asal orange juice didepan Gadis Hwang itu.
 
 
 
"Hey! Milikku!" aku memutar bola mataku tak peduli, menyeruput tiap butiran air bercampur sari buah jeruk itu. Rasanya, seperti segar  mengalir di tenggorokan. 
  
  
  
Mataku melihat kesembarang arah, sampai meja tua dekat tong sampah dipaling pojok kantin, mengambil perhatianku. Meja itu nampak kosong, auranya dingin menandakan sang pemilik belum sama sekali menjamahi tempat tersebut.
 
 
Itu meja makan nya Han Jisung. Bukan, bukan miliknya. Susunan kayu reyok itu didedikasikan untuk nya. Tak ada yang pernah duduk disana, dan tak ada yang mau, sebab Jisung sudah menempati nya. 
  
 
Duduk di meja tersebut sama saja mencari mati. Jisung tidak galak dan tidak mungkin melakukan hal-hal beresiko. Sugesti bodoh mereka yang membunuh diri sendiri.
 
 
  
Obsidianku mulai menyebar kesegala arah, meneliti setiap sudut dari kantin sekolah, mengharap bertemu Pemuda bersurai kecoklatan itu. 
  
  
Tidak ada. Bahkan ditempat antri makanan pun juga tidak ada. Kemana Pria itu? Ia tidak sedang menghindariku karena kejadian tidak sengaja tadi, kan? Aku rasa tidak Itu terlalu childish, dan bukan stylenya Han Jisung.
 
 
 
Untuk beberapa saat, aku sedikit lega mengetahui tidak adanya tanda-tanda kehadiran Jisung.
 
 
Setidaknya, Lelaki itu tidak harus melewati 'pementasan sekolah'. Dan Aku sendiri tidak harus menonton lagi aksi pengikisan Han Jisung di sekolah.
 
 
 
"Tumben si cacat gak ada." telinga ku menangkap sebuah suara.
  
 

"Ngapain juga dicari, Chae?
  
  

"Udah bosan hidup kali dia."
   
 
"Bagus deh, bersih hidup gue."
  
  
"Syukur deh, kalo beneran mati."
 
   
"Jangan mati dulu. Belum sempat gue video-in."
   
 
 
Suara gelak tawa memenuhi meja disebelahku. Meja yang diisi anak-anak hits sekolah.
 
 
Mereka kaya, beberapa dari mereka mengisi peringkat angkatan, mereka cantik bak dewi hidup, tak ada yang bisa mengendalikan diri untuk memuji kalau komplotan itu menyusuri koridor.
  
 
  
Wajah mereka bak pahatan hidup bernilai estetika,
 
 
Namun mereka tak memiliki etika.
  
  
 
Tawa mengolok-olok itu semakin menggelegar, ditambah umpatan kasar sebagai penambah hiburan.
 
 
Telingaku panas mendengarnya, tentu saja. Sedari tadi ku tahan emosi yang menguar dalam hati, dan sekarang tembok kesabaranku telah runtuh.
 
 
Aku berdiri perlahan, menghampiri meja penuh setan tersebut.
 
 
 
"Jiyeon,," telingaku menangkap cicitan kecil dari Nakyung, namun itu tidak dapat menghentikanku.
 
 
Aku mengerti, mengapa Dua sahabatku menatapku kebingungan. Aku bukanlah siswi yang gemar mencari masalah, atau mencampuri perkara. 
 
 
Namun untuk kali ini, aku tak bisa tinggal diam.
 
 
 
"Mulut kalian terlalu berisik." ucapku berdiri disamping meja mereka. Kurasakan tatapan-tatapan bingung terpusat padaku.
 
 
 
"Apa masalahmu?" Setelah sejenak hening, Choi Lia ㅡorang yang tadi menyumpahi kematian Jisung buka suara.

MENOS [ HAN JISUNG ] [COMPLETE]Where stories live. Discover now