[ 2 ] ;ㅡQian Kun

3.7K 785 83
                                    

maap ye up malem-malem, sekalian ama book sebelah heheh💚

SELESAI DIREVISI

Ara terbangun dari tidurnya sambil mengira-ngira mengapa Kun menggunakan nama Korea-nya di sini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ara terbangun dari tidurnya sambil mengira-ngira mengapa Kun menggunakan nama Korea-nya di sini. Apakah hanya untuk sekadar mengisengi Ara saja?

Dikatakan kalau Kun sedang sibuk, lalu meminta Ara untuk menemuinya di pantai nanti malam. Apakah ia akan menemui Kun? Atau jangan-jangan menemui Mr. Jeon yang lain?

"Ada telepon gak, ya? Kenapa gak gue telepon ajaㅡ"

tingtong!

Suara bel kamar yang berbunyi itu membuat Ara menoleh dengan cepat ke arah pintu. Apakah itu Kun, yang mungkin datang untuk menyapa Ara?

Tentu dengan bersemangat Ara berdiri dari duduknya dan berjalan cepat menuju pintu. Dibukanya pintu itu dengan senyum sumringah penuh antusias.

Akan tetapi, bukannya senyum ramah dari seorang pria dengan dimple miliknya yang menawan, Ara malah mendapati seorang wanita di hadapannya.

Bukan, bukan wanita yang semacam itu, mungkin ia adalah karyawan hotel. Ara pun tetap menyambutnya dengan senyum, senyum kebingungan.

"Ada apa, ya?" tanya Ara.

"Selamat pagi, Nyonya Jeon. Saya di sini untuk membawakan kabar dari suami Anda, Tuan Jeon," katanya dengan senyuman.

Kayaknya di sini dia pakai nama Korea-nya juga. Apa sekarang kita lagi di suatu tempat yang buat Kun harus pakai nama itu? Ara membatin keheranan.

"Apa itu?"

"Pagi ini, Nyonya diminta untuk pergi sarapan ditemani oleh saya, kemudian beristirahat di kamar hingga malam nanti. Karena, malam nanti Tuan Jeon akan menemui Nyonya."

"Oh, begitu ...." Ara mengangguk-angguk dan kembali memandang karyawan tersebut. "Terimakasih, aku akan bersiap-siap sebentar."

"Tentu, Nyonya."

blam

...

Setelah mencuci wajah dan mengenakan pakaian dalam, Ara pun keheranan melihat pakaian yang ada di lemari lain di kamar itu. Kenapa semua pakaiannya terlihat terbuka seperti ini?

Ara hanya bisa menepuk dahi dan mengambil satu dress yang panjangnya melebihi lutut. Setelahnya meminjam kemeja milik Kun dan melipatnya sedemikian rupa agar terlihat cukup rapi.

Dirasa aneh, Ara akhirnya memakai ikat pinggang yang ia temukan di meja. Kini, penampilannya tidak terlihat buruk. Akhirnya Ara pergi keluar kamarnya sambil mengikat rambut.

"Baiklah, ayo pergi."

Ara dan karyawan hotel itu pun berjalan berdampingan menuju restoran buat sarapan. Setibanya di sana, Ara diberikan posisi duduk di sebuah meja yang sebenarnya cukup untuk empat orang.

✔️Dating Doors || NCTWhere stories live. Discover now