[ 1 ] ;ㅡLi Yong Qin

4.7K 827 119
                                    

siapa yang menunggu kambek WayV ? :")

SELESAI DIREVISI

Matahari pagi telah menyinari langit, menandakan hari sudah pagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matahari pagi telah menyinari langit, menandakan hari sudah pagi. Namun, perbedaannya hari ini bukan hari sekolah. Ya, benar.

Hari ini adalah hari libur, dan Ara harus menikmatinya! Akan tetapi, ia kedatangan tamu hari ini, dan ia harus pikirkan bagaimana cara mencari topik bicara padanya hingga sore nanti.

Ara menghela napasnya di atas kasur sambil mengusap wajah. "Ugh ... emang gak ada asrama kosong apa di agensi sebesar itu?"

"Gue kan bingung harus ngadepin mereka gimana ...."

Sambil memikirkan bagaimana caranya ia menyapa Winwin di pagi hari, Ara mengingat kalau ada sesuatu yang harus ia lakukan sebelum itu.

"Oh, iya. Gue harus kerjain tugas yang kemarin," gumam Ara.

Namun, pada akhirnya Ara tetap pergi ke ruang tamu untuk menemui Winwin. Setibanya di sana, ternyata Winwin masih tertidur.

Alhasil Ara hanya terdiam, memperhatikan Winwin yang masih tertidur itu dengan seksama dari kejauhan. Rasa bahagia juga bersalah muncul dalam hati Ara.

Saat ini Winwin tertidur di atas sofa dengan selimut dan bantal. Tenang saja, sofa milik Ara bisa diperluas hingga muat dua orang untuk tidur di atas sana.

Jarang Ara gunakan karena ia memang lebih nyaman di kamarnya. Karena tidak ingin mengganggu Winwin yang masih tertidur, Ara pun berjalan pelan ke dapur.

Mungkin ia bisa menyiapkan Winwin sarapan ....

"Ah, Winwin ada pantangan makan gak, ya?" gumam Ara. "Siapa tau dia ada diet atau apa gitu ...?"

"Aduh, kalau sarapan yang biasa dia makan di asrama, gak ada di sini ... gue harus cari di mana, dong?" gumam Ara.

Untuk pengalaman Jisung dan Jaemin, mereka memang memakan sarapan yang Ara masak tanpa keberatan. Begini-begini Ara memang cukup andal dalam memasak.

Bagaimanapun juga, ia tinggal sendirian.

"Pagi."

Suara berat itu menyapa dengan hangat di pendengaran Ara, membuat Ara menoleh ke arah sumber suara. Di sana Winwin muncul sambil mengusap wajahnya.

"Pagi," sapa Ara balik dengan masih mencari bahan makanan. "Aku mau masak sarapan, Kak Winwin biasanya makan apa?"

"Hm?"

Winwin yang sepertinya masih mengantuk itu pun bersandar pada dinding dengan matanya yang masih mengerjap-erjap. Ara hanya tertawa kecil melihatnya.

Sebentar ... kenapa mereka terlihat seperti pasutri yang baru menikah? Oh! Ara harus berhenti berhalusinasi!

"Kak Winwin biasanya sarapannya apa?" tanya Ara lagi.

"Apa aja ... asal jangan digoreng," sahut Winwin, seketika mengingat ucapan Winwin di dimensi itu. 

✔️Dating Doors || NCTWhere stories live. Discover now