19. Sahabat Lama

730 73 0
                                    

Hari mulai gelap, namun Naya masih bertahan di sekre HME. Kebetulan hari ini adalah piketnya. Selain dirinya ada Malik, Winda dan Dewi (Bendahara ELEV) yang sibuk mengerjakan LPJ (Laporan pertanggungjawaban) ELEV.

Alasannya bertahan hanya satu. Tidak ada yang mau secara suka dan rela mengantarnya pulang. Jadwal piket hari ini juga tertera nama Gilbert, tapi  ia sudah menghilang sejak sore tadi.

"Halo ki?" Naya baru saja mengangkat ponselnya yang barus saja bergetar.

"Iya yaudah gue OTW," Jawabnya sebelum memutuskan panggilan.

"Mal, anterin balik. Temen gue udah depan kosan."

"Sekarang banget nih?"

"Ya iyalah. Dia udah nyampendi kosan. Kasian nunggu lama habis perjalanan jauh."

"Atau gue yang anter Nay?" Tawar salah seorang senior yang sedang membantu membuat LPJ di dalam ruangan.

Karena sudah menjadi peraturan tak tertulis bahwa haram senior mengantar juniornya pulang bila masih ada teman angkatannya.

"Gue aja kak," Malik segera berdiri dan mengambil kunci motor. "Buruan Nay!"

Malik mengantar Naya kembali ke kosan seperti biasa.

"Temen lu cewek atau cowok?" Pertanyaan bidoh terlontar dari Malik mengingat kosan Naya adalah kosan khusus cewek.

"Ya Cewek lah! Elu yang hampir tiap hari nganterin gue aja gak pernah masuk ke kosan gue."

"Cantik gak?"

"Jelas dong!"

"Kenalin ya entar, siapa tau doi jodih gue," Ucap Malik.

Naya terdiam sebentar.

"Ogah! Gue gak rela ya sohib gue dari belajar merangkak dapat cowok sableng dan suka tebar pesona kayak elo!"

"Elu yang ogah, tapi kalo temen lu klepek-klepek sama gue  lu bisa apa?"

"Gak mungkin seribu persen," Jawab Naya.

"Gak ada yang enggak mungkin!"

"Dia udah mau nikah. Tujuannya ke kota itu ya belanja sama calonnya. Lagian doi di antar sama calonnya."

"Masih belum nikah kan? Selama janur kuning belum melengkung masih ada kesempatan buat menikung," Malik mengucapka kalimat yang pernah ia dengar entah di mana.

"Teori sesat!"

Selang beberapa saat mereka tiba di depan kosan Naya. Di sana sudah ada mobil sedan tengah parkir. Dari dalam mobil keluar seorang perempuan seumuran Naya.

"Yaya!" Seru perempuan itu.

"Kiki!" Naya setengah melompat dari motor yang di kendarai Malik.

"Dasar cewek!" Gerutu Malik.

Naya dan Kiki berpelukan depan kosan. Melepas rindu.

"Nay gue balik ya!" Pamit Malik hendak memutar motornya.

"Iya, balik aja," Balas Naya melepas pelukannya.

"Gak mau terima kasih dulu?"

"Gak!"

Malik kemudian memutar motornya dan melajukan motornya kembali ke kampus.

"Sorry ya nunggunya lama. Gue cari boncengan dulu tadi," Ucap Naya.

"Gak papa, enak ya ada yang nganterin," Ucap Kiki.

"Elu lebih enak, dikit lagi sah," balas Naya.

Dunia kampus Naya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang