{3} Penyimpan Rahasia

46.3K 2.1K 262
                                    

Litata Putri Wijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Litata Putri Wijaya

“Makasih udah datang dan jadi bidadari buat sepupu gue, Ra.”

*****

“Oh my godness.”

Kedua mata Hara berbinar, bibir merah mudanya mengembangkan senyuman kagum menatap Litata yang baru saja keluar dari ruang pas. Hara mengitari Litata, memperhatikan betapa menakjubkann Litata saat mengenakan pakaian tradisional India yang akan dipakai saat resepsi pernikahannya nanti. Saree merah, berhiaskan manik emas, bercampur padu dengan warna kulit Litata yang eksotis.

“Gimana?” Litata menoleh singkat pada Hara, lalu kembali menatap pantulan dirinya dari cermin besar di depan mereka.

Hara mengangkat kedua jari jempol sambil mengangguk histeris, “Lebih dari perfect. Abviously, this one are the gorgeous dress.”

“Bukan dress, Hara. Ini Namanya saree, in India.”

Mengangguk paham, Hara bahkan tidak berkedip sedikit pun melihat Litata saat ini. “Sejak kapan sih, lo jadi pecinta India. Gue jadi mau ketularan virusnya nih, keren tau baju ini tuh.”

“Udah lama, sih. Terinspirasi dari pernikahan Deepika Padukone dan suaminya. Artis fav gue, ha ha.” Litata mengambil ponsel dari dalam dompetnya, mengarahkan ponsel ke cermin dan mengambil beberapa foto.  Lalu, cewek berlesung pipi itu menatap Hara.

“Ra,” seru Litata pada Hara yang sedang sibuk mengamati selendang di tangan. Sang empu bergumam tanpa menoleh. “Hawi ... udah cerita?”

Hara menggeleng santai, seolah tidak sadar akan raut wajah Litata yang tengah serius. “Belum, tuh, Ta.”

“Mau sampai kapan, sih.” Litata menghela napas berat sambil memutar bola mata malas. “Kenapa sih dia enggak jujur sama lo? Hal kayak gitu tuh enggak boleh dirahasain, pasti bakal ketahuan juga.”

Gadis di hadapan Litata hanya tersenyum tipis, “Nanti juga dia pasti jujur kok. Hawi enggak curiga kalau gue udah tahu semuanya. Cuma ... yang gue takutin sekarang, tentang ... something yang lagi gue rahasiain dari dia.

“Something that really creepy more than anything.”

Litata tersenyum miris dengan mata berkaca-kaca, kemudian menatap singkat wajah Hara yang meredup.

“Lo harus kuat, Ra.” Litata memeluk Hara, mengusap pundak gadis itu yang kini terisak dalam pelukannya.

“Hawi yang harus kuat,” ucap Hara lirih, mencoba menahan isakannya. “Semua rencana ini udah berjalan setengah. Gue enggak bisa bikin dia kacau, Ta.”

Litata menepuk pundak Hara, berusaha menguatkan atas apa yang sedang menimpa sahabatnya itu saat ini. “Lo pasti bisa, kita pasti bisa, Ra.”

“Makasih, ya, Ta.” Hara menyapu airmata di pipi, tersenyum malu, lalu tertawa singkat bersama Litata. “Bisa-bisanya gue nangis di saat temen gue lagi mau bahagia, ha ha.”

I am Here (Tamat: Part Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang