Extra part

30.1K 1K 120
                                    

Hello Geng

Nambah lagi nih wkwkw

❗W A R N I N G❗

BAB INI MENGANDUNG ADEGAN SEX DAN KATA-KATA VULGAR. SKIP SEKIRANYA KALAU MASIH BOCIL. TIDAK BAIK UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR. NANTI BERSODA!
[21+]

🌵🌵🌵

Hara mematikan lampu setelah memastikan Hawa dan Matteo benar-benar sudah tidur. Malam ini, Hara sendirian menidurkan anak-anaknya karena Hawi yang dapat panggilan meeting dadakan dari rekan bisnisnya di luar negeri.

Menutup pintu kamar anak-anaknya, Hara lalu beranjak menuju kamar dia. Mendadak, Hara jadi mau mampir ke ruang kerja Hawi untuk melihat lelaki itu di sana.

Jadinya Hara putar arah menuju lift. Dia masuk ke sana hingga akhirnya lift tersebut membawa ia menuju lantai atas.

Dari depan lift, akan langsung disuguhkan pintu ruangan yang menempel tulisan "The Owner" berukuran kecil.

Pelan-pelan, Hara membuka pintu itu, menemukan Hawi tengah berkutat di hadapan monitor lima inchi.

Hara masuk, ia berdiri di ambang pintu seraya menyenderkan bahu di tiang pintu. Dia menahan tawa melihat Hawi yang cuma pakai bawahan boxer, tapi atasnya rapi dibalut jass dan kemeja berdasi.

Hawi yang tadinya fokus ke layar, lama-lama sadar saat mencium wangi mawar khas tubuh istrinya. Lantas, Hawi melihat ke pintu. Benar tebakan dia.

"Hai!" Hara menyapa waktu mereka saling tatap.

"Hey, Sayang," sahut Hawi yang kini memandangi istrinya. Wanita cantik itu tampak sexy dengan balutan gaun tidur tipis warna nude. Bikin Hawi selalu mau cepat-cepat menyentuhnya.

Hara menghampiri Hawi sambil tersenyum.

"Udah selesai meeting-nya?" tanya Hara seraya naik ke pangkuan Hawi. Dia melingkarkan kaki di tubuh pria itu.

Hawi peluk wanitanya dengan penuh kasih sayang. "Udah, barusan aja."

"Hawa sama Teo udah bobo?" tanya Hawi sembari menenggelamkan wajahnya di dada Hara.

"Udah, barusan mereka bobonya." Hara ciumi rambut Hawi sambil ia mainin juga.

"Kamu capek nggak?" Hawi senyum sumringah.

Seperti biasa, Hara langsung paham tujuan lelaki itu.

"Enggak nih," jawab Hara jadi ikutan senyum-senyum. Dia merasakan elusan bermakna di perutnya akibat permainan tangan Hawi. "Kamu pasti capek ya? Habis meeting lama banget tadi tuh."

"Tiga jam ya. Sampe kangen banget sama kamu," bisik lelaki itu dengan suara beratnya. "Ayaaang," rengek Hawi manja.

"Iya Sawi, kenapa cih?"

"Itu." Hawi mengecupi dada Hara. "Yang ini loh."

"Mau nyusu atau apa nih?"

Hawi manggut-manggut malu.

"He he, gemes banget cih suami aku," cicit Hara sambil menjewer pipi Hawi dengan gemas.

"Ke kamar yuk," ajak Hawi.

Hara membenarkan posisi. Dia masih mau digendong, jadinya Hawi langsung bangkit dan membiarkan Hara nempel ditubuh dia.

Sepasang pasutri muda itu beranjak menuju kamar. Hara memeluk leher Hawi erat-erat seraya menaruh wajah di cekungan leher lelaki itu. Aroma maskulin tubuh Hawi tercium bikin Hara gemas dan langsung mengecupinya.

I am Here (Tamat: Part Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang