5-Konsultasi Cinta

96 78 42
                                    

WARNING❗️❗️❗️
Jika tidak dibaca mohon tidak boomvote
Terima kasih

Meira tiba di depan rumah Cici, ada Bunda yang menyambutnya. Bunda menyuruh Meira langsung saja ke kamar Cici. Kebiasaan Cici kalo lagi liburan gini kerjaannya cuma makan dan tidur sambil guling-guling di kamar.

Brakkkk

Meira langsung membuka kamar Cici dengan keras tanpa mengetuknya, membuat Cici terperangah.

"Woy tamu kurang asem lo, kalo mau masuk tuh ketuk dulu atuh neng," ucap Cici kesal.

Meira langsung melempar bingkisan yang  sedari tadi dibawanya. Itu adalah oleh-oleh yang dibelikan Al saat di mall kemarin. Al menitipkannya ke Meira karna ia harus ikut ke rumah keluarganya sebentar ada acara keluarga.

"Wedehhhh ape nih." Wajah kesal Cici tadi seketika langsung berubah 180 derajat.

"Dari Al, kemarin kan lo yang minta dibeliin oleh-oleh."

"Alhamdulliah ya Allah ternyata sahabat saya tak pilih kasih." anak itu tiba-tiba berdoa dengan tangan menengadahkan keatas dan memejamkan mata seolah orang yang sangat khusyuk.

Meira memutar bola matanya menyaksikan kejadian barusan. Tersadar akan betapa lebaynya sahabatnya itu hanya diberi satu bingkisan aja udah kaya dapat rumah gratis.

"Gue buka sekarang ya."

"Terserah lo, mau sekarang kek atau 10 tahun lagi gakpapa juga." Ucap Meira yang sudah mulai jengah dengan hal ini.

"Iri bilang bos." Balas Cici yang membuat Meira terdiam bingung.

Pas dibuka ternyata isinya adalah tas selempang yang persis dibeli Meira kemarin. Dari model hingga warna gak ada bedanya, dan kebetulan saat itu Meira juga lagi mengenakan tas itu.

"Yah kok sama kaya lo sih Mei gak asik banget sih Al."

"Ya udah terima aja syukur juga dibeliin."

"Iya deh, gue mau ucapin makasih secara langsung dulu nih ke Al tunggu ya."

Cici mengambil ponselnya yang terselip di bawah bantal lalu menghubungi Al hanya untuk ngucapin makasih doang, setelah itu sudah.

Meira terlihat gelisah, seperti ada hal yang mengganggu pikirannya. Sebenarnya sikap Al yang tiba-tiba kemarin membuat Meira heran.

***
Kemarin sepulang dari Mall
Mobil Al melaju santai di jalan raya. Lantunan musik memberikan sensasi menenangkan bagi keduanya. Al memberhentikan mobilnya di sebuah taman. Ia mengajak Meira turun sebentar. Mereka pun duduk di bangku taman. Saat itu tak ada satupun orang disana seolah taman itu khusus untuk Al dan Meira hari ini.
Keadaannya hening diantara mereka tak ada yang membuka pembicaraan. Suasana jadi sedikit canggung. Tapi sesekali terjadi curi-curi pandang di antara keduanya.

"Thanks ya Al buat traktirannya, sering-sering kayak gini ya." Meira membuka suara sehingga memecah keheningan ini. Ia berusaha bersikap santai.

"Sama-sama gue kan orang kaya jadi ngeluarin duit segitu doang gak kerasa lah Mei."

"Lagaaaa lo sombhong amat dah."

Terpancar tawa kecil di antara mereka bedua lalu diiringi senyum manis.

"Mei lo sampai sekarang belum punya pacar ya betah amat jomblo." Al mengalihkan topik pembicaraan.

"Gue sebenarnya gak betah jomblo tapi emang belum ada yang cocok aja."

"Oh gitu ya."

"Eh btw ngapain lo nanyain kejombloan gue apa maslah lo, lagian kan lo jomblo juga hahaha." balas Meira dengan nada meledek.

AMERTA [on going]Where stories live. Discover now