10

5.7K 420 18
                                    


🍁🍁🍁

"Eughh..,"

Aska terbangun dari tidur nyenyaknya, matanya melirik jam dinaskah.
04:35

Baru saja Aska akan beranjak namun ada yang menahannya. Dibelakangnya ada Biru yang memeluknya dari belakang tangan kekarnya melingkar dipinggang kecil Aska.

"Bang Biru..,"lirih Aska, senyum manisnya mengembang. Sudah lama Biru tidak tidur bersamanya, dulu jika Aska terbangun tengah malam ia selalu pergi kekamar Biru dan tidur disana.

Perlahan Aska melepas pelukan Biru, Aska harus membuat sarapan sekarang. Dan terlepas, Aska langsung kekamar mandi untuk mandi setelahnya ia hendak pergi ke dapur namun suara berat nan serak menghentikannya.

"Mau kemana kamu?"

"Eh?" Aska menoleh kearah Biru yang sudah duduk dengan muka bantalnya dan rambut yang acak-acakan.

"Ii..itt..itu..,"ucap Aska terbata bata karna tak tahu harus bicara apa.

Biru berjalan mendekat tangannya terangkat menyentuh kening Aska.

"Hm, mendingan,"gumamnya.

"Ga usah sekolah,"kata Biru yang merupakan perintah.

"Ga..ga bisa bang Aska harus sekolah ada..ada..,"

"Apa? Ada?"

Aska menunduk kepalannya, kalo bilang ia ada latihan olimpiade eh tapikan mungkin Biru akan bodo amat seperti biasanya.

"Latihan olimpiade matematika? Iya?"tanya Biru yang membuat Aska terkejut. Dari mana abangnya ini tau? Pikir Aska.

"Lo nggak engeh atau ga kepikiran?"tanya Biru membuat Aska menaikan sebelah alisnya bingung. Pliss klo ngomong yang jelas bisakan?

"Maksud abang?"tanya balik Aska. Biru merotasikan matanya jengah, pinter-pinter kok lola(loding lama).

"Huf.. lo ga tau atau ga konek sih? Gw kan sekolah dikampus yang ngadain olimpiade itu. Dan gw kebagian yang mengurus data peserta dan menjadi panitia olimpiade matematika,"jelas Biru panjang lebar. Nah gini dong dari tadi kan Aska ga keliatan lola nya.

"Eh? Heheh.. iya Aska ga pikir kesitu,"ucap Aska sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Masak?"tanya Biru.
"Eh?"

"Lo kenapa sih huah heheh mulu,"kesal Biru.
"Hehehe..,"Aska tertawa canggung.
"Ayok,"ajak Biru sambil menarik tangan Aska menuju dapur.

Mereka pun masak bersama tapi sih sebenernya Biru hanya menemani Aska sambil memakan cemilan dan main hp.

...

At school

Aska berjalan riang senyumnya mengembang menanbah paras tampannya. Sungguh ia senang sekali mengingat bahwa abangnya Biru mulai memaafkannya dan menerimanya kembali. Tekadnya untuk bertahan semakin besar semangatnya juga untuk kembali mendapatkan kasih sayang keluarganya semakin membara.

"Assalamualaikum Aska,"
"Waalaikumsalam Tasya."

"Hai Aska."
"Hai Mel."

"Aska."
"Eh bang Farel."

"Pagi Aska."
"Pagi juga Sara."

Aska membalas setiap sapaan yang dituju padanya ia juga menyapa beberapa guru yang berpapasan dengannya.

"Aska,"panggil seseorang. Aska menoleh kebelakang dan ternyata itu pak Erwin.

"Assalamualaikum pak,"sapanya sambil menyalimi tangan pak Erwin.

Cerita Aska✔endDonde viven las historias. Descúbrelo ahora