Chapter 2 - Part 5

1.4K 26 5
                                    

Dini hari, tiga hari semenjak hari itu, seorang pria berdiri di atas menara pengawas.

Dia terlihat berusia lebih dari empat puluh tahun, memiliki kulit yang kecokelatan, dan aromanya lebih mirip dengan sebuah ombak yang menerpa perahu kecil, jelas berbeda dari para tentara. Dari aromanya saja kau bisa mengetahui dirinya merupakan pria yang hidupnya bergantung pada laut.

Meskipun bagian atas kepalanya benar-benar botak, pinggiran dan belakang kepalanya masih memiliki sisa-sisa dari ketampanan masa mudanya. Dia sedang mencoba yang terbaik untuk menyisirnya ke atas untuk menutupi tanah lapang yang merupakan bagian atas kepalanya.

Meskipun penampilan fisiknya mengatakan dirinya seorang nelayan, pakaian yang dia kenakan merupakan milik bangsawan kelas satu; dengan demikian, seseorang dapat dengan mudah membedakan statusnya.

"Woooah - mereka ada di mana-mana-"

Nada suaranya sama sekali tidak sesuai dengan penampilannya dan pada umumnya tidak bermartabat, tetapi orang ini merupakan sang penguasa wilayah: Earl Naüa.

Dalam garis pandangannya sekelompok besar zombie yang jumlahnya kira-kira dua puluh kali lebih banyak dari pasukan pertahanan E-Naüru. Pasukan undead menghentikan serangan mereka seperti menunggu sisa pasukan mereka yang tertinggal, tetapi kelihatannya penambahan zombie ke dalam formasi mereka telah mereda, mungkin saja itu sudah keseluruhan dari pasukan mereka. Mengingat itulah situasinya, perang hanya tinggal sehelai rambut.
(TLer: bentar lagi)

"-Mesikupun begitu, mereka hanya segerombolan zombie. Ini bukan masalah besar."

Seseorang yang menyatakan itu merupakan seorang wanita yang berdiri di sebelah Earl.

Rambut putih bersihnya menari tertiup angin.

Ada yang mengatakan, rambut putihnya bukan hasil daripada umurnya, dia sengaja mengecatnya.

Warna asli rambutnya berwarna emas yang menjadi pemandangan umum di seluruh Kingdom. Beberapa tahun yang lalu dia telah mengecat rambutnya berwarna hitam.

Rambutnya yang dicat bukan untuk kekinian atau untuk bersenang-senang, dia menggunakan penampilannya yang mencolok sebagai semacam iklan untuk party petualangnya. Petualang seperti dirinya bukan hal yang tidak biasa, bahkan ada yang akan mewarnai rambut mereka dengan warna merah muda supaya menjadi terkenal.

Karena alasan itulah dia mengubah warna rambutnya dari hitam menjadi putih.

Dari party petualang peringkat adamantite yang aktif sudah terdapat tim dengan julukan 'Red' dan 'Blue', tetapi baru-baru ini julukan 'Black' juga telah diambil. Di dalam komunitas petualang, saat kau menyebutkan warna hitam, pemikiran kebanyakan orang secara alami akan mengacu pada Momon of Darkness. Namun, karena tidak banyak orang yang melihat penampilan Momon yang sebenarnya, dia mempertimbangkan apakah menjaga rambut hitamnya akan berdampak positif pada publisitas mereka atau tidak. Dia menyerah pada ide itu setelah dia mengetahui jika pasangan Momon memiliki rambut hitam yang indah.

Akibatnya, warna timnya juga berubah dari hitam menjadi putih. Sedangkan untuknya, Skama Herbelot, dia hanya senang jika mereka tidak memasukkan warna ke dalam nama tim mereka, tetapi mereka menamai diri mereka Four Armaments.

"Mereka jelas tidak tercipta secara alami. Banyak dari mereka terlihat seperti petani, maka mereka tidak mungkin berasal dari Sorcerous Kingdom. Mereka pasti telah menghancurkan desa-desa di sekitarnya dan mengubah mayat mereka menjadi zombie. Sungguh menjijikkan."

Skama berbicara seolah dia akan muntah.

Meskipun ada juga beberapa di antara mereka yang memiliki peralatan yang lebih baik - armor kulit, chainmail, dan sejenis armor ringan lainnya - yang memberi kesan jika mereka merupakan tentara yang berubah menjadi zombie, sebagian besar dari mereka hanya mengenakan pakaian biasa, pakaian itu bahkan tidak berkualitas.

{LN} OVERLORD [Volume 14] - The Witch of the Falling Kingdom Bahasa IndonesiaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon