Chapter 4 - Part 1

1.4K 31 4
                                    

Chapter 4 - Perangkap Yang Dipersiapkan Dengan Baik

Suara langkah kaki berdenting ketika Hilma memimpin tiga rekannya dari Eight Fingers di sepanjang koridor sebuah mansion

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Suara langkah kaki berdenting ketika Hilma memimpin tiga rekannya dari Eight Fingers di sepanjang koridor sebuah mansion. Mereka berjalan menuju ruang raksasa yang dipilih salah satu bawahan Sorcerer King.

Sisanya sudah ada di sana, menunggu kedatangan utusan Sorcerer King.

Mereka melakukannya karena meskipun bawahan Sorcerer King telah menentukan hari mereka harus berkumpul di mansion ini, bawahan Sorcerer King tidak menentukan spesifik waktunya. Karena alasan itu, Hilma dan anggota Eight Finger lainnya sedang berjaga bergiliran di aula untuk mencegah skenario di mana utusan itu tiba disini dan menemukan mansion ini kosong.

Jika mereka membuat utusan itu menunggu, itu akan sangat tidak sopan. Ada kemungkinan mereka akan dijebloskan ke neraka lainnya. Tidak peduli seberapa kecil kemungkinan itu, mereka harus menghindarinya dengan cara apa pun.

Saat ini, keempatnya berjalan dalam diam sudah selama satu menit.

Meskipun itu sebagian karena ukuran besar mansion ini, itu juga karena mereka telah mempersiapkan ruangan yang jauh dari aula utama untuk menjadi ruang istirahat mereka. Meskipun mungkin lebih baik menyiapkan ruangan yang lebih dekat ke aula untuk menjadi ruang istirahat, setelah mereka membahas masalah ini, mereka akhirnya memutuskan untuk menggunakan ruangan yang dekat dengan aula sebagai ruang istirahat.

Keheningan itu sebenarnya tidak tertahankan, tetapi salah satu dari mereka - Perianne Porson - mulai berbicara.

"Bukankah ini sedikit, berisik?"

Hilma berkonsentrasi.

Dia memang bisa mendengar suara anak-anak sedang bermain. Bisa dikatakan, itu terdengar seperti sesuatu yang terlalu jauh dari mansion. Tempat ini cukup tenang sehingga kalian tidak bisa mendengarnya kecuali kalian berkonsentrasi. Ini karena aula jauh dari hirukpikuk keramaian, itu juga alasan mengapa mereka memilih untuk menggunakan ruangan yang dekat dengan aula sebagai ruang istirahat.

Namun, bahkan jika Hilma dan kawan-kawan tidak menganggapnya menganggu, jika utusan Sorcerer King merasa terganggu dengan ini, mereka bahkan tidak bisa membayangkan konsekuensi yang akan di berikan.

"... Mungkin sedikit. Haruskah kita menyuruh mereka diam?"

Semua orang setuju dengan Olin. Jika mereka ingin memperingatkannya pada penjaga di giliran berikutnya, seharusnya penjaga sebelumnya sudah memperingatkan tentang anak-anak itu pada saat giliran mereka untuk beristirahat.

{LN} OVERLORD [Volume 14] - The Witch of the Falling Kingdom Bahasa IndonesiaOnde as histórias ganham vida. Descobre agora