Chapter 4 - Part 4

1.2K 28 7
                                    

Pria ber-armor yang menyebut dirinya sebagai Riku Agneía menggunakan [ World Teleportation ] untuk mencapai tempat pertemuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dia muncul di depan kolaboratornya, yang sudah menunggunya di sana.

"Maaf aku terlambat."

"Yah, tak usah dipikirkan. Akupun baru saja tiba," yang menanggapinya tersebut tidak lain yaitu pemimpin kelompok petualang Red Drop, Azuth. Karena dia mengenakan Powered Suit yang dikenalnya, Riku harus memandang ke atas ketika berbicara dengannya.

Namun dia tidak mengatakan yang sebenarnya, Azuth sudah menunggu di sana selama lima menit.

Dan untuk alasan mengapa Riku mengetahuinya, dari tadi dia telah mengamati tempat ini dari jauh.

Alasannya jelas, dia khawatir Azuth berfungsi sebagai umpan.

Jika bawahan Sorcerer King memang mengawasi Azuth, Riku akan segera meninggalkannya dan pulang ke kerajaannya sendiri. Itulah sebabnya sebelum dia bahkan mulai memeriksa apakah mereka diawasi, dirinya telah mengawasi sekelilingnya.

Bisa dikatakan, di sana terbentang bahaya yang berbeda, yang akan membutuhkan percakapan dengan Azuth untuk mengkonfirmasinya. Itulah sebabnya Riku tiba disini sebelum Azuth.

"Maaf, Tsa. Dia lolos. Kupikir dia menuju ke tempatmu berada ... apakah kau berhasil menghabisi Sorcerer King?"

"Sayangnya tidak. Meskipun kau meminjamkan kekuatanmu, aku benar-benar minta maaf."

Orang yang menyebut dirinya Riku Agneía di depan Sorcerer King, Tsaindorcus Vaision, menundukkan kepalanya.

Mungkin para dragon lord lainnya akan mengatakan hal ini sebagai tindakan tidak bermartabat bagi seorang dragon lord berumur panjang, yang berdiri di puncak dunia, tetapi Tsa tidak terlalu mempedulikannya. Jika dirinya membungkuk memungkinkannya menjilat pihak lain, dia akan melakukannya.

"Tidak perlu meminta maaf. Salahku karena tidak bisa menahan wanita itu lebih lama. Kau tidak bisa mengalahkannya karena dirimu tidak punya cukup waktu kan?"

Tsa berpikir keras dan lama mengenai respons seperti apa yang akan menggambarkan jawaban terbaik dan akhirnya dengan lembut berkata kepada Azuth, "Bukan begitu".

"Tidak, Azuth. Meskipun sangat disayangkan Perdana Menteri Sorcerous Kingdom, Albedo, bukanlah seseorang yang bisa kau tangani, dirimu masih bisa menahannya untuk waktu yang lama. Sejujurnya itu sangat membantu. Aku tidak bisa mengalahkan Sorcerer King hanya karena dia jauh lebih kuat daripada yang kuduga."

Sebenarnya, memang itulah masalahnya.

Selama pertemuan mereka sebelumnya, Azuth ditugaskan untuk menjauhkan Albedo dari barrier. Sejujurnya, dia berpikir tidak akan terlalu mengejutkan jika Azuth dibunuh oleh Albedo, tetapi jika dia mengatakan ini dengan keras, mudah baginya untuk membayangkan Azuth tidak lagi menawarkan bantuannya. Karena itu, dirinya belum menjelaskan detail lengkap rencana itu kepadanya.

Mengingat hal di atas, sungguh mengesankan bagaimana Azuth berhasil selamat dari pertarungannya dengan Albedo.

Bagi Tsa, tugasnya yang paling penting adalah tetap waspada terhadap player yang memiliki niat jahat terhadap dunia ini, itulah sebabnya dia tidak ingin membabi buta menghabiskan kekuatannya.

Tetap saja, dia memiliki pertanyaan di benaknya, atau lebih tepatnya sesuatu yang tidak dia ketahui.

Itu tentu saja, mengapa Azuth bisa bertahan. Powered Suit yang dia kenakan memang bisa meningkatkan kemampuan ofensif dan defensif si pemakai sembari juga menyediakan berbagai kemampuan bagi penggunanya. Namun, itu tidak meningkatkan HP atau MP pemakai sedikitpun. Itu seperti *chitin exoskeleton yang kokoh menutupi tubuh lembut serangga.
(TLer: kerangka eksternal, dari banyak arthropoda seperti serangga, laba-laba, dan krustasea)

{LN} OVERLORD [Volume 14] - The Witch of the Falling Kingdom Bahasa IndonesiaWhere stories live. Discover now