Pertarungan dimulai-2

9 1 0
                                    

"Lo apa gak salah nyuruh Putri pergi?." Tanya Fahrezy

"Biarin aja cewe egois itu, lebih baik dia pergi sebelum gua niatan buat ngehancurin dia!." Tegas Akmal

"Lo apa gak ingat yang nolongin Syira siapa? Putri kan. Gak berterimakasih banget lo jadi orang." Ucap Fahrezy

Akmal emosi lalu ia menarik kerah baju Fahrezy, " Lo belain dia? Karna dia teman masa kecil lo? Atau karna lo cinta sama dia!."

"Ehh udah dong, kita semua lagi dalam bahaya. Kenapa lo berdua malah berantem." Ujar Syira

Akmal lalu melepaskan cengkraman nya dari Fahrezy

"Sekarang kita harus cari bantuan. Handphone kalian ada yang bisa digunakan ga?" Tanya Syira

"Punya gua habis batre." Ujar Akmal

"Ada nih. Tapi gaada kuota nya hehe." Sambung Fahrezy

"Gua tau password wi-fi sekolah. Sini pinjem." Ujar Syira

Syira menyambungkan password nya lalu menelpon seseorang. Dia adalah kakaknya Iwan, Tama.
Dari mana mereka saling kenal sementara adiknya bermusuhan dengan Syira?

Tama dan Syira adalah tim basket tingkat daerah. Jadi wajar jika mereka dekat

Syira : "Halo? Udah kesambung belum sih?"
(melihat handphone nya)

Tama : "Halo? Siapa ya?"

Syira : "Eh lo udah denger info tentang sekolah kita belom?"

Tama : "Info apa? Emang ada apa? Turnamen ya?"

Syira : "Bukan, bukan itu. Sekolah kita udah berubah jadi sekolah zombie!"

Tama : "Haha, lo bercanda ya. Zombie itu cumabada di film-film"
(tertawa)

Syira : "Gua serius Tam. Adik lo juga lagi dalam bahaya!"

Tama : "Ha?! Serius lo! Kalo ngomong yang bener!
(mulai panik)

Syira : "Gua serius Tam. Kalo lo gak percaya coba aja lo telpon adik lo atau enggak lo cek sendiri ke sekolah."

(telepon mati)

"Ahh percuma juga minta pertolongan gaada yang percaya, shit!" Gumam Syira

"Apa katanya?" Tanya Akmal

"Malah diketawain njir. Selamat dari sini gua begal dia." Gerutu nya

"Ahhh gua benci!" Tiba-tiba Akmal marah, ia melemparkan sebuah kursi kearah lain. Lalu ia berlari keluar

"Akmal jangaan!" Fahrezy mencoba menahannya, tapi terlambat. Kerumunan zombie tersebut menoleh kearah Akmal lalu mencoba mendekati nya tetapi Syira mencegahnya lalu segera menutup pintunya rapat-rapat

"Dia masih bisa ditolong!" Ujar Fahrezy

"Lo gak liat zombie nya semakin mendekat? Kalo lo nolongin dia otomatis lo juga ikutan mati!" Tegas Syira

"Sekarang kita tinggal berdua, gua bener-bener gatau apa yang harus kita lakukan sekarang. Bertahan untuk tetap disini atau mencoba keluar." Ucap Syira pasrah. Ia menjatuhkan tubuhnya lalu menyandarkan nya di dinding.

"Lo coba tanya Putri. Dia dimana." Tanya Syira
Fahrezy langsung membuka handphone nya dan menge-chat

(On chat)

Fahrezy :
"Put lagi dimana? Kami butuh bantuan. Akmal sudah ikut ke kumpulan zombie-zombie itu. Tolong bantu kami."

Putri :
"Ha? Dia tergigit? Ya ampun. Kita sekarang lagi di UKS. Kita akan segera kesana, tunggu aja."

Fahrezy :
"Makasih banyak Put."

Tiba-tiba terdengar suara helikopter mendekati sekolah mereka

"Kami dari pihak keamanan pemerintah, seseorang  memberitahu kepada kami bahwa tempat ini sedang terjadi kericuhan. Kami mencoba mengeceknya dan ternyata benar, ada kericuhan yang sangat fatal disini. Jika ada seseorang didalam sana yang selamat tolong segera keluar. Karena dalam waktu 5 jam lagi kami akan mengebom lokasi ini."

"Dibom? Apa-apaan ini, kita terjebak disini tanpa ada bantuan dari luar. Seenaknya aja mau ngebom." Syira emosi

"Mungkin pemerintah juga takut liat zombie nya haha." Ledek Fahrezy

.
.
.
.
.
Jangan lupa vote

BERTAHAN [END]Where stories live. Discover now