Penasaran

21 4 0
                                    

Jika aku berhasil mendapatkan sebuah informasi tentang ini,aku akan segera melakukan percobaan!

"Eh udah yuk, aku udah kenyang." Sahut Putri sambil menjauhkan mangkuknya

"Udah? Yaudah bentar ya aku bayar dulu. Kamu tunggu disini, jangan kemana-mana." Perintah Iwan

"Iya kapten bawel amat." Putri meledeknya

Selang beberapa menit..

"Udah yuk balik." Ajak Iwan

"Eh tapi kan aku mau nemuin pak Wahyu."

"Oh iya hampir lupa, emang ada perlu apa?" Iwan tersenyum

"Ih kamu nyebelin banget! Aku mau nemuin pak Wahyu bukan kamu." Dengan nada kesal Putri berjalan meninggalkan Iwan

"Gitu aja emosi, dasar betina!" Iwan tertawa melihat amarah pacarnya itu.
Memang Iwan sangat suka menguji kesabaran Putri. Apalagi disaat dia lagi PMS. Haha

Lalu Iwan berlari kecil mengejar Putri. "Woy tungguin!" Teriaknya. "Cepat banget jalannya neng." Ucap Iwan dengan nafas yang tergesa-gesa

"Bodoamat ahh." Jawab Putri.
Lalu dia segera masuk ke dalam kantor untuk menemui pak Wahyu. Dan kebetulan pak Wahyu sedang tidak sibuk. "Kamu tunggu sini aja, gausah ikutan masuk." Perintah Putri. Iwan hanya mengangguk

"Permisi pak, Saya mencari pak Wahyu. Ada dimana ya?"
Tanya Putri kepada seorang guru yang sedang asik membaca koran. Dia adalah Alvi. Guru olahraga yang masih muda dan tampan. Murid mana sih yang gak kenal sama dia, Haha.

"Ada diruangan nya tuh." Jawab Alvi sambil menunjuk kearah Laboratorium Sains

"Oh iya, terimakasih ya pak." Ucap Putri

"Iya sama-sama." Jawabnya cuek dengan mata masih menatap koran yang sedang dibacanya

Putri lalu segera masuk ke dalam ruangan tersebut. Dan benar, Pak Wahyu ada didalam sedang melakukan sebuah eksperimen

"Assalamualaikum pak, maaf mengganggu." Ucap Putri

"Eh ada tamu, Wa'alaikumussalam. Masuk ana saya sedang tidak sibuk." Jawab Wahyu dengan santai

"Makasih pak."

"Ada perlu apa ya nemuin saya?" Tanya Wahyu penasaran. Sebelum nya tak ada seorang murid pun yang ingin menemui nya apalagi sampai masuk ke dalam Lab. Karena menurut murid lain pelajaran nya adalah pelajaran membosankan.

"Hmm, begini pak. Saya sangat ingin tau bagaimana bentuk Zombie yang sebenarnya. Saya hanya ingin bertanya apakah bapak bisa menciptakan virus nya? Setau saya bapak sangat mahir membuat ramuan apapun." Jelas Putri dengan kepala tertunduk

Wahyu terkejut mendengar penjelasan muridnya yang satu ini, "HAH?! Virus Zombie? Kamu gila yah? Bahaya banget tuhh. Bahkan sampai sekarang belum ada vaksin yang bisa melawan virus tersebut." Ujar Wahyu agak sedikit emosi

"Maafkan saya pak, saya hanya bertanya, saya tidak bermaksud untuk membuat bapak emosi." Dengan mata berkaca-kaca Putri masih tertunduk, "Saya permisi pak." Putri langsung keluar ruangan dan tak berniat untum melanjutkan perbincangan tersebut karena membuat pak Wahyu marah itu seperti membangunkan harimau yang sedang kelaparan

...

"Udah?" Tanya Iwan

Tetapi Putri hanya menatap nya sekilas lalu pergi meninggalkan nya

"Lah anak itu kenapa lagi? Kok nangis? Emang ya mood cewek susah banget ditebak. Aneh!" Iwan mengejar nya tetapi ia kehilangan jejak dan akhirnya Iwan memutuskan untuk kembali ke kelas
'Mungkin anak itu lagi ada masalah. Ahh sudahlah, nanti juga dia balik' Pikir Uwan dalam hati

***

(Di Perpustakaan)

Putri berlari ke Perpustakaan. Karena menurut nya Perpustakaan adalah tempat dimana dia bisa menenangkan dirinya.
Saat sedang memilih buku, Putri melihat Fahrezy yang sedang membaca buku disudut ruang perpustakaan tersebut.

Setelah memilih buku pilihan nya ia langsung mendatangi Fahrezy

"Eh zy? Suka baca juga ya? Aku kira badboy kaya kamu ga suka membaca haha." Ledek Putri

Fahrezy melihat kiri dan kanan lalu berkata, "Ngapain kesini? Cari tempat lain aja." Ucapnya perlahan

Tawa Putri berubah menjadi murung, "Kok ngusir sih?" Tanya Putri dengan jengkel

"Bukan ngusir, nanti kalo tau Syira bisa dihajar lo." Jelasnya
Ya. Sampai disini Putri pahamm. Syira memang tidak suka melihat nya apalagi melihat temannya berkomunikasi dengan Putri

"Iyadeh gua cabut, Bye!" Dengan nada kesal Putri berjalan meninggalkan Fahrezy

Rezy menatap Putri dari belakang yang semakin jauh dengannya, 'Maafkan aku put,aku gak bermaksud begitu,aku hanya ingin melindungi mu dari kejauhan. Aku menyayangimu' Pikirnya dalam hati sambil tersenyum melihat Putri yang semakin menghilang dari pandangannya

.
.
.
.
.
Penasaran sama cerita Fahrezy? Yuk simak di cerita selanjutnya
Jangan lupa vote>,<

BERTAHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang