CHAPTER IX

2.2K 343 124
                                    

Jika kau tak menyukaiku, maka jangan lukai hati. Jika kau tak mencintai, maka biarkan aku pergi.


Xiao Zhan baru saja meminjam payung pada penjaga rumah duka. Ketika kembali, ia tidak mendapati Wang Yibo di dalam, melainkan di teras. Xiao Zhan berencana untuk menghampiri Yibo sebelum akhirnya langkah itu terhenti. Ia melihat sang tuan muda yang berdiri sambil mengulurkan tangan kanannya pada air hujan yang turun dari atap.

Di sisinya, entah sejak kapan Yuchen menatap Yibo dengan lembut. Keduanya tersenyum dan tampak asyik bicara tanpa menyadari kehadiran Xiao Zhan yang berdiri tak jauh dari sana.

"Aku sangat senang kau kembali," ucap Yuchen.

Yibo melirik lalu menghadap Yuchen, ia menurunkan tangan yang tadi menyentuh hujan.

	Yibo melirik lalu menghadap Yuchen, ia menurunkan tangan yang tadi menyentuh hujan

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


"Aku sudah katakan jika aku akan kembali jika aku sudah siap."

"Alasan apa yang membuatmu siap secara mendadak? Tadi pagi kau belum siap, kau mengatakan padaku dengan tegas jika kau takkan kembali dalam waktu dekat. Namun, kau justru mengejutkanku karena kau siap kembali dan akan bertarung dengan Jiyang demi peran Lan Wangji. Apa karakter itu benar-benar menarik perhatianmu? Siapa yang membuatmu mau untuk kembali ke atas panggung? Nona Wang yang membujukmu habis-habisan?"

Yibo menyandarkan tubuhnya di pegangan tangga yang berada di belakang. Ia memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana lalu menatap Yuchen dengan senyuman samar. "Tuan muda Cao, kalau dipikir-pikir kau itu ... selalu penasaran dengan apa pun yang kupunya dan apa yang kulakukan. Kembali atau tidak itu jelas bukan urusanmu. Alasanku kembali pun juga bukan urusanmu."

Yuchen terkekeh-kekeh pelan. "Apa alasanmu kembali karena kau tahu jika Nona Wang memilih Xiao Zhan untuk peran Wei Wuxian? Kau tertarik dan semangat karena kau berharap bisa bersaing dan memenangkan pertarungan lalu beradu acting dengan Xiao Zhan."

"Bagaimana bisa kau berpikir jika Xiao Zhan adalah alasanku? Dia hanya manajerku. Menurutmu apa aku pantas tertarik dengan bawahanku sendiri?"

 Menurutmu apa aku pantas tertarik dengan bawahanku sendiri?"

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Beku dan gemetar. Itulah yang Xiao Zhan rasakan sekarang setelah mendengar ucapan yang keluar dari mulut Wang Yibo. Jadi ... aku memang tidak berarti, ya? Ah, Xiao Zhan, memangnya apa yang kauharapkan? Jangan berharap lebih, bukankah bagus jika Yibo memang tak menaruh hati padamu?

520 (Diterbitkan) ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant