CHAPTER VIII

2.5K 339 135
                                    

Two hearts,
Two hearts that beat as one
Our lives have just begun
Forever. I'll hold you close in my arms. I can't resist your charms
And love, oh love
I'll be a fool, for you I'm sure
You know I don't mind
You know I don't mind
'Cause you, You mean the world to me
I know, I know
I've found, I've found in you
My endless love
-Endless Love by Diana Ross dan Lionel Richie-

SIANG yang mendung masih saja menyelimuti langit. Wang Yibo dan Xiao Zhan baru saja sampai di depan W1BO Theatre. Xiao Zhan awalnya masih ragu saat Yibo memintanya untuk ikut masuk ke dalam. Jika saja Yibo tak menarik lengan pemuda bergigi kelinci itu untuk ikut bersamanya, mungkin Xiao Zhan lebih memilih untuk menunggu di dalam mobil saja.

     Yibo berjalan dengan tegap tanpa peduli dengan beberapa tatapan dari orang-orang di teaternya. Ia memasuki gedung mewah itu dengan penuh percaya diri. Di belakangnya, Xiao Zhan mengikuti langkah Yibo menuju sebuah ruang latihan. Pintu ruangan tersebut terbuka lebar hingga Yibo dapat melenggang dengan santai dan pasti.

       Yibo dan Xiao Zhan berjalan menuju beberapa orang yang sedang melakukan pemanasan. Di depan mereka, Yuchen sedang melatih dengan serius. Ia menoleh dan tersenyum lebar saat melihat kedatangan Yibo, dan segera berubah masam saat tahu jika Xiao Zhan ikut bersama sang aktor.

     "Yibo?" Beberapa orang berhenti berlatih. Mereka terkejut akan kembalinya sang pemilik sekaligus aktor dan dancer utama mereka. Mereka juga terkejut jika ternyata kini Yibo sudah bisa melihat kembali.

     "Akhirnya kaudatang, aku senang," sambut Yuchen pada Yibo yang kini berjalan dan berhenti di depan semua anggota teater dan dancer.

      Yibo menyeringai. "Jangan senang dulu tuan muda Cao, kedatanganku kemari bukan untuk memenuhi keinginanmu, tetapi aku datang untuk menyapa teman-teman lamaku."

      Yuchen bungkam. Ia kira Yibo datang karena tertarik akan tawarannya tadi pagi namun ia salah, Yibo tak mengabulkan permintaannya begitu saja.

     Yibo menarik napas panjang sebelum menatap semua teman-temannya. "Hallo semua. Apa kabar? Lama tak bertemu. Kuharap kalian masih mengingatku."

      Seorang pemuda yang usianya cukup muda maju ke depan barisan "Yibo-ge, senang melihatmu di sini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


      Seorang pemuda yang usianya cukup muda maju ke depan barisan "Yibo-ge, senang melihatmu di sini. Aku juga senang dengan keadaan baikmu."

     Yibo mengangguk. Pemuda yang bicara itu merupakan anggota dancer nya yang terbaik, bahkan menurut Yibo, ia bisa mengalahkan seorang Jiyang.

     "Terimakasih, Fanxing. Senang kau masih bertahan di sini," ucap Yibo.

      Fanxing mengangguk dan tersenyum lebar. Betapa senang dirinya saat tahu sang senior sekaligus idolanya sudah kembali dalam keadaan sehat.

     "Yibo-ge, apa kau akan bergabung di tim teater lagi? Kami dapat projek baru dari Yuchen-ge untuk membuat pertunjukan tahun depan." Jili, salah seorang pemain teater yang cukup baik dalam peran protagonis mulai angkat suara.

520 (Diterbitkan) ✓Where stories live. Discover now